Rabu, April 13, 2011

catatan Perjalanan Teater Tangan di Temu Teater Mahasiswa Nusantara ke-7 Bali

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Tanggal 2 Agustus 2009
Jam 18 : 31
Dany dan Veno membuat spanduk Teater Tangan untuk Temu Teater Mahasiswa Nusantara ke-7
Kain spanduk yang dipakai bekas spanduk PKMM 2 (Pentas Karya Mahasiswa Makassar ke 2)  yang bertempat di UNISMUH (Universitas Muhammadiyah Makassar). 
Cat minyak dasar warna hitam dan tulisan warna putih dan merah.




Tanggal 3 Agustus 2009
Jam 11:00
Dany menulis spanduk tulisannya berasal dari saran kanda Ibrahim Massidenreng yang tertuang di kain spanduk berupa tulisan yang bunyinya “FLU TEATER TANGAN MEWABAH DI BALI PERTUNJUKAN INDOOR. Teks Sutradara = Veno Mahakesa  Temu Teater Mahasiswa Nusantara 7 Universitas Muslim Indonesia. 7-15 Agustus Sasana Budaya Singaraja Bali Thn 2009.  Dan akhirnya spanduk tersebut selesai tepatnya tanggal 4 Agustus jam 6:12.

Jam 18:20
Teman-teman pekerja seni kampus (PSK) Makassar mengadakan rapat di depan secret UKM SENI UMI, mengenai tanggal keberangkatan dan bagaimana cara keberangkatan ke Temu Teater Mahasiswa Nusantara ke 7 yang bertempat di bali tanggal 7-15 Agustus dengan menggunakan calo kapal motor penumpang. Di samping itu teman-teman (Cimo, Veno, Ewin, Ippang, Dan Moses,) membongkar panggung yang selama ini kami pakai latihan.


Jam 20:30
Packing kebutuhan Properti Teater & Konsumsi, Kebutuhan pentas  meliputi, Kebutuhan teater 
Property actor (Sapu lidi sebanyak 7 buah, Bambu dengan panjang 1 meter setengah , Meja dengan cat warna putih pendek, Keran air, Piring besi stainless 3 buah, Piring seng 20 buah, Tungku terbuat dari Tanah liat, berukuran tinggi sekitar 25 cm dan lebar 15 cm, Peniup tungku terbuat dari Bambu dengan diameter 20  cm, Tali tambang 2 buah yang hitam panjang 2 meter dan yang putih dengan panjang 5 meter yang rencana akan dipotong menjadi 3).
Property bunyi ( Terompet besi 1 buah, Suling E 2 buah, Seng suara gemuruh dengan diameter 30x30 cm, Katto-katto 1 buah, Kacang hijau untuk suara hujan sebanyak setengah liter, Pattapi 1 buah, Laptop 1 buah, Waw-waw, Jreng-jreng, Senar gitar 1 empat buah, Gendang Sunda 1 buah, Cambuk, Kecapi 1 buah
Kebutuhan panggung (Box lampu 5 buah, Lampu6 buah merek Philips, kabel 7 buah, kawat 1 Roll, Taspen, kabel colokan 1 buah, Wing (kain hitam) 3 buah, Isolasi bening 1 buah. Box alat, berisikan ((Kikir 1 buah, Tang 1 buah, Avometer 1 buah, Obeng 1buah, Pahat 1 bauh, Solder 1 buah,dan Kunci 14)).
Kebutuhan konsumsi.




Tanggal 4 Agustus 2009
Jam 08 : 17 
Ewin, Andy, dan Vikha, mengumpulkan uang tiket teman-teman yang mau juga berangkat (diluar Tim Produksi),  yang termasuk diluar tim Produksi yaitu (Affan, macenya Cimo, Zul, Niar, dan Anya), adapun teman-teman diluar tim Produksi yang tidak bayar tiket yaitu Iwan (Boy sangpetualang), Ippang, dan Moses mereka biaya sendiri dan ka Iip di biayai tim produksi.

Jam 12 : 31
Dany dan Sambredet membeli sapulidi sebanyak 5 buah sebagai Property Pentas di TTM-7. Disamping itu Andy masih mengerjakan Booklet Teater Tangan yang masih belum selesai. dia mengerjakan Booklet dari kemarin malam tanggal 3 Agustus dan belum istirahat “CAPEKKA” ujar Andy sambil mengeluh.

Jam 14:25
Ippang menerima telepon dari ibu Kasma katanya sudah ada bantuan dari PT Kawasaki Pettarani, setelah mendengar berita tersebut. Ucu dan Dany, bersegera ke PT Kawasaki Pettarani. Dan kami menerima bantuan berupa 19 baju kaos oblong hitam dengan garis kerah warna merah tulisan belakang KAWASAKI dan depan Bliz R, dan uang tunai sebesar Rp 300.000. sempat agak repot 2 kali pulang balik di Kawasaki Pettarani soalnya informasi dari kariawan PT. Kawasaki belum diterima

jam 15:20
Dany dan Eppe mulai nyablon baju yang kami terima dari PT Kawasaki Pettarani tulisannya Didepan “ Saya Sudah Nonton Teater Tangan”. Dan teman-teman yang menerima baju (Ucu, Fika, Andy, Ewin, Veno, Dany, Sambredet, Ode, Moses, Isman, Eppe, Cimo, Culu, Macenya Cimo, Iwan, Steve, Vika 0, Niar, dan 1 buat pak Muksin yang dipegang oleh Ewin.

Jam 19:30
Teman-teman PSK Makassar kembali rapat mengenai keberangkatan besok tanggal 5 Agustus dengan menghadirkan bapak dari petugas Pelni yang bernama Irvan besok dia akan membantu teman-teman PSK Makassar untuk sampai naik ke kapal, dan kapal yang kita gunakan yaitu Kapal Tilongkabila, selesai rapat jam 21:44 malam. Disamping itu di dalam secret barang-barang yang kami akan bawa besok sudah kami kumpulkan



Tanggal 5 Agustus 2009
Jam 00:15
Andy ngeprint Liflet pentas Teater Tangan dia di bantu dengan Ucu, dan Vika 0. Gunting dengan rapi liflet. Setelah itu kami kewarnet (Isman, Andy, Ucu, dan Ode) salam pisah Makassar untuk 10 hari keBali di facebook.

Jam  02:00
Teman-teman dari Bone sudah datang dan langsung segera ke secret UKM SENI UMI di bawah Masjid. Mengumpulkan barang-barang bawaanya.

Jam 04:45 
Teman-teman dari STAIN PALOPO sudah tiba di kampus UMI, yang rencana besok kami akan berangkat bersama-sama.

Jam 06:01
Ewin mengajak teman-teman kumpul di depan secret guna memberikan informasi kepada teman-teman UKM seni UMI tentang bagai mana teknis naik kekapal besok, soalnya kami berangkat dengan menggunakan Calo, yang hadir dalam rapat (Ewin, Ancu, Ucu, Ode, Dany, Isman, Andy, Eppe, Culu, Vika , Affan dan Veno).

Jam 07:00
Rapat internal UKM SENI UPKSBS UMI, yang dipimpin, oleh ka Iip dan ka Subhan, mengenai apa tujuan kita berangkat di temu teater mahasiswa nusantara ke-7 Bali. Yang hadir dalam rapat (kak Iip, ka Subhan, ka Suhud, Ewin, Steve, Iwan, Ippang, Veno, Anya, Ucu, Andy, Vika, Niar, Sambredet, Cimo, Culu, Eppe, Vika 0, Isman, Ode, Sul, Affan, dan Bahar.


Jam 07:30
Ucu dan sambredet mencari mobil angkot (pete-pete) 1 mobil, soalnya tadi Ode sudah dapat mobil pete-pete 1 mobil tapi tidak cukup karena barang-barang banyak, jadi tambah lagi 1 buah mobil pete-pete untuk dipakai berangkat kepelabuhan. Biaya pete-pete sebesar Rp 50.000, terus masuk kepelabuhan bayar Rp 15.000 pake uangnya Iwan (Boy Sangpetualang) Rp.10.000 dan Dany Rp 5000. Terus masuk ke dalam pelabuhan pak supir pete-pete minta tambah Rp.20.000, jadi Ucu dulu yang bayar. 

Jam 08:03
Setelah teman-teman memasukkan barang-barang baik itu tas milik pribadi maupun tas milik UKM SENI, juga Property pentas. Kami mulai berangkat kepelabuhan yang sementara disana meninggalkan kanda Subhan, Bram, Suhud, dan Breger.

Jam 08:23
Kami sudah masuk kepelabuhan kemudian menuju Anjungan lantai 2, sebahagian teman-teman menunggu diluar soalnya ini nasehat dari sang calo. 

Jam 09:30
Teman-teman makan nasi panas harga Rp. 6000, pake ayam nasi putih tempe dan sayur juga tambah Lombok. Yang makan nasi panas di pelabuhan (Dany, Ucu, Isman, dan Sambredet) kemudian Ucu keluar membeli Air minum, terus diluar ketemu dengan Ewin dan temannya dari Talas 2 orang, Ewin dan teman dari Ukm Lain, menunggu teman dari dalam anjungan membawakan tiket agar Ewin dan 2 temannya bisa masuk bersama. Tak lama kemudian Sang calo sudah datang membawakan tiket dari dalam anjungan.

Jam  09:58
Kami sampai kedalam Anjungan Ucu langsung Melist barang-barang bawaan, disana semua teman-teman menjaga barang-barang bawaannya. Dan ternyata kanda Alli datang. Dan tak lama kemudian kanda Iip juga datang.

Jam 10:00
Tiket di bagikan sebahagian teman-teman yang dapat tiket segera Naik keKapal, dan kasihannya ternyata teman-teman yang naik kekapal duluan tidak terlalu banyak mengangkat barang bawaan, teman-teman yang naik kedua sempat repot mengangkat barang bawaan, soalnya tiket yang masih tertinggal kebanyakan cewe terus orang-orang yang masih belum naik kekapal cowo semua, jadi sang calo harus tetap membantu kami untuk naik kekapal bersama-sama.

Jam 11:30
Sempat tidak cukup tiket untuk di berikan ke teman-teman yang sempat tertinggal yaitu Kanda Iip, Ippang, dan Iwan (Boy sangpetualang) tapi disana ada kanda Alli yang mengawasi (menjaga)  barang bawaan.

Jam 12:00
Yang  tertinggal  tasnya Ucu, Andy, dan beberapa Properti pentas yaitu bambu dan tas ransel isi Kabel dan Lampu, pusingki Andy tapi untung ada Ewin yang cepat-cepat bergerak menuju anjungan untuk mengambil barang-barang bawaan, soalnya teman-teman yang kloter pertema sedikit sekali angkat barang

Jam 12:43
Akhirnya teman-teman yang tertinggal di anjungan lantai dua sudah naik ke kapal. Dan membawa barang-barang yang juga sempat tertinggal disana.

Jam 01:17
Kami dan teman-teman lolos dalam penyaringan tiket, senang rasanya berangkat ko keBali ujar Ucu, sambil menunggu kapal jalan, kami menyempatkan diri berfoto-foto, setelah itu kita makan siang bersama. Makanannya Buras yang dibuat Macenya Cimo, juga dengan ikan teri dicampur tempe dan kacang dengan bumbu penyedap dan kecap merek ABC. Posisi kami berada di Dek 5 sebelah kanan kapal bagian tengah.


Jam 15:46
Pemeriksaan tiket, teman-teman yang tidak punya tiket disuruh masuk kedalam ruang makan dan tidak lama kemudian kami disuruh keluar, semua PSK  semakassar terjaring dalam pemeriksaan tiket tersebut.

Jam 18:00 
Teman-teman duduk-duduk di dek 5 depan pagar kapal bagian tengah, lanjut teman-teman pergi ambil makanan.  Dan kami makan malam bersama. Makanan dari kapal 1 buah ikan dan nasi setengah piring. 

Jam 19:15
Ewin sakit kepala agak repot Niar, sambil teman-teman lobi ke bagian administrasi di karenakan kami disuruh bayar Rp. 4 juta seluruh komunitas, awalnya sempat teman-teman mengeluh di karenakan kurang  Rp 4 juta uang yang mesti disetor, dan tidak lama kemudian berkat lobi-lobinya teman-teman PSK semakassar kami dizinkan sampai ketujuan.

Jam 19:44
Veno memimpin diskusi lapak kilas menebarkan teror-teror hari pertama di bali. Terornya yaitu setiap teman-teman  berpencar dan aktif dalam ruang-ruang diskusi, dan selalu bisa akrab keteman-teman di komunitas lain, dan yang penting selalu bertanya pada saat selesai pentas teman-teman dari komunitas lain. Yang hadir dalam diskusi tersebut (Isman, Ucu, Sambredet, Dany, Appank, Ode, dan Sul Kecil).

Jam 20:49
Malam dingin disertai angin yang begitu kencang dari laut  antara pulau Sulawesi menuju pelabuhan Bajoe, dari dek 5 sebelah kanan kapal. teman-teman sudah tidur kecuali (iwan (boy sangpetualang) Veno,  Ucu, Dany, Isman, Sambredet, Andy dan Vika) satu jam setelah itu teman-teman sudah tidur semua.
Keterangan : periksaan tiket di pelabuhan Makassar . pertama di saat masuk kepelabuhan, kedua, masuk ke tangga kapal, ketiga, saat ditangga kapal pada saat naik kekepal.




Tanggal 6 Agustus 2009
Jam 04:45
Sambredet dan Isman sudah bangun dan Ode serius menulis kisah hari-hari perjalannya.

Jam 06:15
Teman-teman sudah bangun semua dan segera sarapan pagi (makanannya Mie gelas, buras, ikan teri campur kacang dan tempe goreng)

Jam 06:50
Pemandangan pelabuhan Bajoe sudah terlihat didepan mata pemandangan di bungahi harumnya aroma sejuk angin pegunungannya. 

Jam 07:50
Sudah sampai di pelabuhan Bajoe sambil menunggu penumpang naik kekapal dan kita masih di dek 5 sebelah kanan, satu jam setengah kemudian kapal mulai berangkat ke pelabuhan Bima.

Jam 11:57
Teman-teman makan bersama di dek 5, perjalanan dari pelabuhan bajoe menuju bima.

Jam 15:34
Sudah berlabu di pelabuhan bima disana teman-teman sempat membeli ole-ole dan jam 16:35 kapal mulai berangkat kepelabuhan lembar

Jam 16:45
Teman-teman rapat yang dihadiri seluruh anggota UPKSBS, membahas tentang penjemputan kami di Bali sampai tujuan disana yaitu kabupaten Buleleng dengan nama kota Singaraja, juga teman-teman membicarakan property yang masih perlu disiapkan yaitu Baju dalam warna putih, dan Drum. Selesai rapat 18:15.

Jam 19:12
Teman-teman menghibur semua penumpang dengan menampilkan puisi masing-masing. yang selanjutnya bernyanyi bersama-sama.

Jam 20;35
Teman-teman makan malam bersama (makanannya Mie gelas) dan setelah itu teman-teman tidur.





Tanggal 7 Agustus 2009
Jam 02:25
Bangun, soalnya hujuan menggujur kapal dek 5 sebelah kanan basah, semua Tas dan Barang-barang di amankan didalam kapal. dan ada juga sebagian Property Pentas disimpan diluar yang di jaga oleh Veno, dan Moses. Property yang masih disimpan diluar yaitu Peniup Tungku, Box lampu, dan Booklet.

Jam 07:00
Sarapan pagi, makanan dari pengambilan dengan tiket di kapal. jenis makanan ikan yang di masak, dengan Nasi putih setengah piring.

Jam 08:37
Kapal bersandar dipelabuhan lembar (Lombok)

Jam 09:30 
Kapal berangkat, Dany, Moses dan Iwan punya teman ABK di Kapal Tilong Kabila. Dan tidak lama kemudian 09:42 Berfoto dengan Bule


Jam 12:45
Ka Iip sakit

Jam 13:40
Packing Barang-barang untuk siap turun, juga sambil berdoa . tidak lama kemudian kami sudah turun di pelabuhan Benoa Denpasar Bali pukul 14:13

Jam 15;00
Lobi pete-pete di Pelabuhan Benoa sampai kelokasi tujuan kita, dengan biaya transportasi perkepala Rp. 35.000

Jam 16:12
Naik angkot menuju Kabupaten Buleleng dikota Singaraja (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Singaraja) dalam perjalanan Box lampu jatuh dari atas Bus, 1 buah Box lampu rusak.

Jam 20:05
Sampai di penginapan, lokasinya di gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng kota Singaraja tempat penginapan teman-teman UPKSBS UMI yaitu di Garasi mobil Dinas pegawai tersebut dan kami langsung mengumpulkan barang-barang bawaan semuanya.

Jam 21:00
Ucu dan Dany langsung ke lokasi pentas (panggung pementasan) cek bentuk panggung berapa lampu yang disiapkan panitia di panggung, dan bagaimana model dimmer yang mereka gunakan, disana terlihat jelas bahwa panitia menyiapkan 12 bola lampu dengan 2 lampu halogen, juga dimmer yang digunakan yaitu dimmer yang di putar. Bentuk panggung dengan lebar 5 meter dan panjang 8 meter.

Jam 22:32
Teman-teman menyiapkan persiapan masak. Yang selanjutnya teman-teman masak nasi, yang memasak Anya, Vika, Niar, Vika 0, yang menyiapkan kompor Dany, dan Ippang.

Jam 23:42
Buka segera Ruang Baca yang di jaga oleh kanda Iip, Moses, dan Andy. Di Ruang Baca teman-teman menyiapkan buku-buku tentang kebudayaan dan buku teater dan beberapa lembaran kertas tentang sejarah TEMU TEMAN. Lanjut sebahagian teman-teman sudah tidur.




Tanggal 8 Agustus 2009
Jam 07:05
Teman-teman bangun pagi dan segera minum Teh Panas, pembuat tehnya (Anya, Vika, Niar, juga Vika 0). Kemudian setelah itu para actor yang di pimpin oleh sutradara mereka melakukan olah raga pagi (olah tubuh) di samping itu Ucu, Veno dan Andy membuka lagi Ruang Baca dengan judul “ES PUSTAKA RASA UKM SENI UMI”  yang membuat teman-teman dari komunitas lain tertarik untuk membaca diruang baca yang kami siapkan.

Jam 08:14 
Dany dan Ewin membeli colokan lampu

Jam 09:52
Teman-teman memasang spanduk di samping lokasi pementasan yang berjarak 500 meter dari tempat penginapan. Yang memasang spanduk (Steve, Veno, Ode dan Affan). 

Jam 10 : 12
Forum Temu Wicara I (Mengupas Sejarah Temu Teman) Ka Iip jadi pembicara di forum tersebut yang juga dari UKM SENI UMI yang menghadiri acara tersebut Ewin, Culu dan Dany.

Jam 12:29
Makan siang, jenis makanan (Nasi Putih, Ikan Teri Campur Tempe Dan Kacang dengan bumbu penyedap dan kecap ABC)

Jam 13:16
Teman-teman bantu panitia kerja panggung Andy, Veno, Culu, Ancu, Zul, dan Affan. Di samping itu teman-teman juga menCat dinding panggung pentas. Soalnya terlihat teransparan, jadi teman-teman membantu panitia men Cat dinding dengan cat warna hitam.

Jam 14:39
Teman-teman berangkat nonton pementasan Teater UI dengan judul “Demokrasi”, yang selanjutnya nonton Teater Komsan.

Jam 16:29
Teman-teman pulang dari nonton Teater

Jam 19:44
Selesai makan malam siap-siap nonton kembali “Teater Seni Bahana Palu” yang selanjutnya Teater Ayat. Setelah itu pulang tidur.

Jam 23:18
Rapat tentang pementasan, dan persiapan Dokumentasi & Publikasi dan kelengkapan Teater. Saran dari ka Iip = teman-teman bagi tanggung jawab masing-masing supaya setelah TTM 7 ini ada yang kita bawa pulang  kemakassar. Dengan membagi tugas yaitu Vika dan Cimo mengumpulkan Naskah sedang Ode mengumpulkan Famplet. Eppe bertanya konsep Teater dan Moses bertanya Konsep Lembaga setiap komunitas. Yang hadir dalam rapat (Ka Iip, Vika, Ode, Ippang, Eppe, Andy, Ikki, Culu, Vika , Affan, Ewin, Cimo, Moses, Iwan, Sambredet, Ucu, Isman, Veno, Dany, Niar, Anya.




Tanggal 9 Agustus 2009
Jam 07:15
Teman-teman bangun pagi, bersih-bersih, masak dan ada yang masih Tidur.

Jam 08:00
Olah tubuh semua Aktor Sambredet, Vika 0 Eppe, Culu, Dan Cimo juga ada Dany

Jam 10;45 
Mandi selanjutnya makan siang

Jam 12:51
Bantu teman-teman panitia menyiapkan property dari teman-teman Teater Sinden dengan judul pementasan “Hitam Putih Berwarna”

Jam 13:02
Launching buku kumpulan naskah, Veno disana mewakili naskah dengan judul pementasan indoor dari teater tangan.

Jam 15:30 
Nonton teaternya nack GABI 91 dengan judul “2 SENJA”, yang selanjutnya Teater Hitam Putih

Jam 17 : 20 
Spanduk yang kami pasang talinya terlepas cimo memperbaiki

Jam 18:30 
 Makan malam

Jam 19;30
Nonton teater nack Sanggar Seni Bahana antasari. Yang selanjutnya pementasan Teater Sinden. Setelah itu kami berangkat pulang bersama.



Tanggal 10 Agustus 2009
Jam 06:57
 Bangun pagi, bersih-bersih dan ada yang masih tidur

Jam 07:24
Cek property pentas yang selanjutnya mandi pagi, di samping itu Anya, dan Vika pergi Laundry pakaian yang kotor.

Jam 11:30
Makan siang bersama dengan makanan “nasi goreng dan lauk ikan teri di campur kacang dan tempe goreng serta kecap manis ABC, juga telur goreng dan mie goreng”

Jam 12:02
Dialog budaya “Melihat Lebih Dekat Warisan  Budaya Leluhur” pembicara Cok Sawitri dan Putu Satria. Dia menjelaskan bahwasanya teater kampus sekarang ini sepertinya belum terlihat adanya budaya leluhur nenek moyang kita, melainkan telah terjadi suatu bentuk model teater modern didalam teater kampus, dia menganalogikan teater kampus sekarang ini dalam bentuk sebuah pertunjukan ketika dalam suatu wilayah terpencil atau di daerah perkampungan telah terjadi misalnya perkelahian 2 ekor babi, pastinya orang-orang dikampung tersebut menganggap itu adalah suatu peristiwa yang biasa-biasa saja, akan tetapi jika peristiwa tersebut terjadi di tengah-tengah sebuah daerah yang sudah menjadi kota, yang di mana lokasi tersebut sudah lama tidak terlihat terjadi pertunjukan seperti itu, bahkan nyaris hilang, justru itu akan sangat menarik di perhatikan oleh orang-orang kota. Begitu pula dengan kondisi teater kita sekarang ini, dan cok sawitri juga memberikan sebuah tips bagi actor & aktris , dia memberikan saran jangan terlalu banyak begadang dan minum kopi, alasannya mengapa sebab ketika seorang actor/aktris yang dulunya masih kuat dan kondisi tubuh yang begitu sehat, akan tetapi selalu begadang maka ketika dia bermain teater walaupun dia tidak gugup, akan Nampak jelas gerakan gugup seperti tubuh terlihat gemetar akibat terlalu banyak begadang.

Jam 16:00
Nonton teater dari mahasiswa UKM SENI Titik 2 UNM. Pentas teaternya  berjudul “LABENGNGO” teater ini bercerita tentang seorang lelaki yang hidupnya tidak mempunyai arah, artinya labengngo orangnya pemalas, bodoh, dan cuek akan keadaan hidupnya.

Jam 17:00
Teman-teman sudah ada di tempat penginapan, bersih-bersih (mandi), makan malam, kemudian dan siap-siap berangkat lagi nonton teater di gedung Sasana Budaya Singaraja.

Jam 19:30
Nonton teater “SS” Semarang yang berjudul sumur. Teater ini  pada saat permulaannya dia mematikan semua lampu dan kemudian ada lilin yang di bawa aktor masuk kedalam ruang pementasan dan juga membawa 3 macam wayang kulit, tidak lama kemudian ada lima akor lain masuk dan semuanya membawa lilin sungguh efek dari cahaya serta gerakan aktornya membuat penonton kagum, itu bagian dari permulaannya, jadi singkat cerita teater “SS” Semarang yang berjudul sumur ini  bercerita tentang sebuah keluarga yang di mana ada seorang ibu yang melupa uangnya di dekat sumur dan kemudian salah seorang anggota keluarganya mengambil uang tersebut, yang ujung-ujungnya terjadi tuduh menuduh dalam keluarga tersebut. Teater SS Semarang menggunakan property sumur dengan drum yang di isi air kemudian di bungkus dengan kain hitam.

Jam 21:22
Teater selanjutnya yaitu teater BASTRA dengan judul teater “EKOR” teater tersebut adalah teater yang tipe teaternya Eksperimental, teater ini bercerita tentang budaya mengekor, sebagaimana kita ketahui bahwa manusia sekarang ini selalu meniru, mencontek, dan mengikuti cara atau tindakan orang lain. dia menggunakan 4 aktor satu actor sebagai tokoh yang selalu ditiru dan 3 aktor lainnya yang meniru dan kemudian 3 aktor yang selalu meniru saling berebutan tentang apa yang mereka tiru dan kemudian pada ujungnya saling membunuh antar sesama actor.

Jam 22:35
Kata sutradaranya teater ini hanya berperoses 2 minggu saja. Teater yang berjudul “Kura-kura dan Bekicot” merupakan teater yang dimainkan oleh sekelompok komunitas teater yaitu teater Fasotik. Dalam teaternya “Kura-kura dan Bekicot” ini bercerita tentang dalam cangkang atau dalam rumah tidak aman lagi. 

Jam 23:11
Teman-teman pualang dan istirahat (tidur).



Tanggal 11 Agustus 2009
Jam 06:05
Bangun pagi dan akhirnya teman-teman teriak “SEMANGAT NANTI MALAM AKHIRNYA PENTAS KITA” sambil bercanda segelas kopi di minum bersama-sama. Iwan, moses, dan sul. Di samping itu para actor olah raga pagi (olah tubuh) rapat yang santai juga di gelar tentang property apa yang disiapkan melihat property drum yang disiapkan panitia bukan drum yang betul-betul kita mau. Soalnya drum yang disiapkan panitia drum yang atas dan bawahnya berlubang, jadi kita membahaskan bagai mana Drum tersebut kita bisa tutup salah satu lubangnya. Juga persiapkan panggung (set panggung bagaimana yang kita mau, serta set lampu yang digunakan) yang ikut rapat kecil tersebut (veno, steve, ucu, dani, ode, moses, dan iwan)

Jam 08:30
Menuju kembali tempat  pementasan yang di mana disana kami berusaha menyiapkan apa-apa kesimpulan dari rapat kita tadi. (Ucu dan Steve) kami memperbaiki drum dengan menutup salah satu lubangnya dengan menggunakan kardus bekas, juga Dany melihat dan menyetel lampu yang akan menyorot para actor.

Jam 09:00
(Ode, Cimo, Fika, Zul, Eppe, Affan, Andy Dan Isman) mereka datang membawa semua property pentas dan cepat-cepat membantu meyiapkan property pentas nanti malam.

Jam 10:57
(Steve, Isman, dan Ode) cek bunyi teater yang berjudulkan “INDOOR” yang nanti malam kami pentaskan di samping itu (Dany dan cimo) masih memperbaiki dimmer. Juga datang komunitas Teater Jalan Lain dan Teater Pendopo, mereka juga menyiapkan property yang mereka gunakan pada saat pentas nanti.

Jam 12:25
Ucu dan salah satu panitia membeli batrei 2 buah, (merek Nasional) untuk Mic sound bunyi untuk Teater Tangan yang sebentar malam pentas. harga batrei tersebut seharga Rp 10.900. 1 buah dan uang yang kami pakai adalah uang kaset amarah dan wanua acoustic yang laku yang harganya sebesar Rp. 20.000, kembalian uang tersebut Ucu kasi Vika.

Jam 12:35
Ucu dan Andy mengambil makanan untuk makan teman-teman yang lagi Set Panggung dan yang lagi menyiapkan property pentas.

Jam 13:00
 Teman-teman kembali ke tempat penginapan beristirahat tidur siang. Siap-siap mentas nanti malam. disamping itu teman-teman (Dany, Veno, dan Ode) masih berada di tempat pementasan, menjaga semua property pentas.

Jam 17:45
Semua teman-teman berangkat di lokasi pentas dengan membawa makan malam yang makan malamnya (nasi putih, ikan teri di campur bumbu penyedap makanan, dan telur goreng) yang selanjutnya semua actor di make-up oleh (Anya, Niar, dan Vika)

Jam 19:20
Disamping teman-teman dari pondok teater mentas dalam gedung (Iwan, Moses, dan Andy) naik keatap gedung pertunjukan mencari pentilasi, untuk menjatuhkan propery piring besi yang pada pertengahannya akan dijatuhkan dari atas gedung.

Jam 21:00
Saatnya kami pentas dan semua teman-teman berdoa dulu sebelum pentas, pembagian tugas sudah di bagi baik teman-teman yang ikut di luar tim produksi, Dany men-set semua lampu yang akan kami pakai, (Ucu, Ode, Steve,dan Isman) focus untuk menyiapkan property bunyi dan mereka di bantu (Sul kecil) untuk menodong Mic kearah alat bunyi mereka yaitu alat bunyi yang ditodong mic (suling, kacang ijo yang pake pattapi dengan suara gemuruh, juga wow-wow dan kecapi) semua actor siap-siap di samping panggung. (Ewin, Ikki, dan Affan) siap-siap melemparkan property sapu lidi dan Veno melihat dan memperhatikan semuanya baik itu persiapan lampu, bunyi dan property pentas.wetzz… ka Iip bantu Dany atur lampu. ippang bagian Dokumentasi (mengambil gambar) Anya Niar dan Vika nonton saja soalnya tugas make-upnya sudah dilaksanakan.

Jam 21:45
Akhirnya kami sudah selesai pentas dan berjalan sesuai rencana kemudian Sambutan tepuk tangan yang begitu meriah dan sorak para penonton begitu teriaknya “SAYA SUDAH NONTON TEATER TANGAN” huh…. Kebanggaan kami meluap dan senang rasanya. Soalnya mereka bilang pementasan INDOOR keren banget, setelah itu kami kumpul diluar gedung dan terdapat salah satu pertanyaan tentang apa makna dari INDOOR ? juga ide-ide dari teater  dengan judul indoor ini dari mana? serta bunyi yang kami pakai?.

Jam 22:00
Kami mengumpulkan semua property yang kami sudah pakai pentas dan selanjutnya membawa kembali ke tempat penginapan.

Jam 22:31
Sebahagian dari teman-teman istirahat dan ternyata sebentar akan ada acara apresiasi dari setiap komunitas.

Jam 13:00
Apresiasi dari Teater Tangan UKM SENI UMI, (Ucu, Isman, Ode dan Affan) menampilkan persembahan Musik dengan menyanyikan lagu brjudul Ironis, Sahabat malam-malamku, dan Amarah Kemudian setelah itu kami istirahat (tidur).



Tanggal 12 Agustus 2009
Jam 07:35
Semua teman-teman sudah bangun pagi dan siap – siap mandi, ada yang masak makanan ada yang sambil nyantai dan ada yang berencana jalan-jalan, (Ucu Dan Moses) mengecek property pentas yang semalam kita pakai dan Alhamdulillah semua property yang kami gunakan masih ada dan tidak ada yang rusak bahkan hilang.

Jam 12:30
Teman-teman makan siang yang masak (Anya, Vika, Vika 0, dan Niar serta di bantu Macenya Cimo) masakannya nasi putih dengan lauk ikan yang sudah dimasak, serta telur goreng dan tempe yang dipotong-potong tipis. Disamping itu (Steve, Ikki, dan Ode) jalan-jalan kepantai Lovina.

Jam 13:00
Eppe dan Vika 0 mengikuti acara Workshop dengan tema Kritik Teater. Berikut lampiran yang kami dapat dari Workshop tersebut.
Pengantar sebenarnya tentang Kritik Teater yang disampaikan pada kegiatan Temu Teater Mahasiswa Nusantara, Singaraja Bali, 12 Agustus 2009, merujuk pada buku Mary Stockrocki “Learning to Look/Looking to learn” (2000) dan materi kuliah kritik teater Benny Yohannes dan Fathul A. Husein Easais, Kritikus Teater tinggal di Bandung. Kontak: 081 322 147 918.


Skilas Mengenai Kritik Teater
Oleh: Silvester Petara Hurit
Kritik teater berkait dengan penelaahan yang lengkap, sistematis, dan mendalam terhadap sebuah karya Teater. Kritik idealnya berinterelasi dengan tradisi teater sebagai acuan refrensinya, berikut metode, teknik serta kepiawaian dari seoran kritikus dalam membongkar, mengelaborasikan karya seni (teater).
Hasil karya kritik paling tidak menjembatani, menjadi rujukan apresiasi bagi public awam, teorisasi bagi masyarakat akademis, member stimulasi (rangsangan) bagi seniman (creator) termasuknya mengangkat kreasi sublimasi dari selutuh creator pertunjukan.
Tugas utama bagi seorang kritikus tidak hanya menyampaikan berita, kesan, komentar tapi lebih jauh adalah menemukan nilai dan makna berdasarkan realitas karya seni. Oleh karena itu, ia mesti memiliki metode kritik dengan criteria yag relevan, punya kepekaan visual, auditif (bunyi), kinestetik (gerak) dan pengetahuan konseptual yang memadai.
Kerja kritik meliputi kerja pengindraan (respon), deskripsi, analisis (interpretasi) dan evaluasi (kritik). Menangkap apa yang disajikan (bentuk). Bagaimana karya itu diekspresikan dan dengan teknik, gaya dan cara seperti apa karya tersebut dihadirkan dengan tetap memperhatikan asas realitas, responsibilitas dan kejujuran pembacanya.
Seorang kritikus bisa membuati kritik dengan sudut pandang objektif (teks/karya), sudut pandang subjektif dengan focus pada seniman/kreatornya, sudut pandang public (pragmatic) atau dengan sudut pandang universal, melihat berbagai realitas nilai yang diusung oleh sebuah pertunjukan.
Seorang kritikus sekurang-kurangnya memahami nilai intrinsic (nilai/bentuk/ manifestasi estetik-artistik karya), nilai ekstrinsik (apa dan mengapa karya disampaikan, sebagai pesan, gagasan pemikiran, renungan nilai-nilai kemanusiaan) serta nilai kreativitas (gaa personal, nilai keunikan dan orisinalitas karya).
Tidak sebatas karya, seorang kritikus mesti juga mampu menangkap harapan-harapan penonton. Apakah karya tersebut memiliki korelasi dengan pengalamn hidup konkret, menyoal apa yang menjadi problemnya (hal-hal yang penting, baik, benar, indah dan mulia)
Selain itu kritik seyogianya melihat keinginan, harapan, kegelisahan, sasaran tembak, visi dari sang pengarangnya. Singkatnya, menyingkap apa yang hendak disampaikan oleh sang penulis/pengarang, bagaimana itu dipersepsi/ dibaca oleh sutradara dan seluruh creator pertunjukan, ditransformasikan kedalam realitas panggung.
Seorang kritikus idealnya mempertimbangkan beberapa pertanyaan kritis semisal: apa yang sesungguhnya tengah coba dilakukan oleh seniman, seberapa bagus ia melakukannya, berharga atai bergunakah apa yang dilakukan itu? Bahwa apakah karya tersebut punya rti penting bagi manusia (termasuk penggarapnya? Punya arti bagi masyarakat bagi seni/estetika, apakah memiliki nilai-nilai lain seperti hiburan dan sebagainya?
Jelas bahwa kritik teater bukan hal yang mudah. Ia butuh minat dan kesungguhan untuk belajar secara terus menerus. Kritik yang gagal, kata Alija Ali, akan membunuh karya.
Dalam pertemuan yang singkat dengan peserta teater mahasiswa, saya membatasi diri untuk hanya memaparkan beberapa hal penting sekaligus praktis dalam melihat atau  mengapresiasi (menulis) sebuah review/ulasan/kritik untuk sebuahg karya teater berdasarkan tahap proses yang ditulis Mary Stockrocki “Learning to Look/Looking to learn” (2000) yaitu : dimulai dengan deskripsi, analisis, interprestasi dan evaluasi.
Deskripsi:
Dimana kisah itu berlangsung, dan seperti apakah latar peristiwanya?
Siapakah tokoh-tokoh utamanya?
Apakah lakon tersebut realistic? Jika ya, apakah tokoh-tokoh dan setting-nya tampak seperti manusia real.


Analisis
#. Pilihan Pengarang
Bagaimana relasi satu tokoh dengan tokoh yang lainnya, apa motivasi-motivasinya?
Apa sesungguhnya perasaan dan keinginan-keinginan mereka?
Bagaimana para tokoh itu mengusung rangkaian peristiwa kisah lakon?
Bagaimana factor lingkungan mempengaruhi kisah dan laku dramatic para tokoh tersebut?
Apa masalah atau pokok soal utama cerita? Bagaimana problem-problen itu dipecahkan?
Seperti apa rentetan waktu peritiwanya; apakah ada flash back.
Bahasa seperti apakah yang digunakan oleh para tokohnya? Adakah diantara mereka yang berbicara dengan cara yang berbeda dari yang lain? Mengapa?
# Pilihan Actor
Bagaimana para actor itu bergerak dan berbicara? Apakah mereka tampak seperti manusia real? Jika tidak mengapa?
Bagaimana relasi merekah dengan tokoh-tokoh yang lain?
#. Pilihan Desainer Pentas
Seperti apa pilihan warna dan material penataan busana pentasnya?
Set-dekor, set-properti, hand-props seperti apa? Termasuknya pilihan warna, garis, bentuk, tekstur dan penataan levelnya?
Warna cahaya seperti apa saja yang digunakan? Intensitas (gelap-terang) dan pola pencahayaannya sepertia apa? Seperti  apakah efek yang ditimbulkannya?
Apa pilihan music dan efek bunyi/suaranya?
Elem-elem desain simbolik apa yang dipakai untuk berbicara tentang para tokoh dan kisah lakonnya?
Apakah bentuk dan warna kostumnya sudah menawarkan semua sugesti tentang tokoh-tokohnya serta bagaimana itu berhubungan satu dengan yang lainnya?
 Apakah pilihan setnya (objek dan warna) sudah menyimbolkan apa yang sesungguhnya terjadi dalam pertunjukan (misalnya, setting dengan warna terang mengesankan kegembiraan/komedi, abu, abu dan hitam mengesankan kesedihan/tragedy, pohon pada simbolisasi tertentu melambangkan kehidupan).
#Pilihan Sutradara
Periode/ gaya macam apakah produksi pertunjukan yang dipilaih sutradara? (latar waktu., tempat dan peristiwa yang pakai, juga pendekatannya (modern, historis, realistic, non realistic, dsb)
Seperti apakah irama, tempo yang digunakan?
Apakah penggambaran/ gambar pentas membantu mengungkapkan kisah dan suasana batin pertunjukan? Bagaimana pula blocking, moving dan grouping di tengah formulasi setting?
Apakah semua elemen (naskah, desain, acting dll) saling memperkuat, menjelaskan atau malah sebaliknya? Mengapa?
Interpretasi
Apa yang sesungguhnya hendak disampaikan oleh pengarang/dermawan,sutradara, tentang kehidupan?
Apa perasaan yang mucul terhadap lakon dan tokoh-tokohnya?
Apa makna lakon bagi anda, juga mungkin bagi orang lain?

Evaluasi
Hal yang sangat penting dipahami adalah mengapa sebuah lakon/pertunjukan diciptakan, untuk siapa diciptakan, seefektif apakah pilihan-pilihan dari senimannya dalam berbagai rasa dan makna dalam karyanya. Setelah itu baru kita boleh merasa punya hak untuk memperdebatkan/ mempersoalkannya.
Mengapa penulis/ dramawan melahirkan karya tersebut? Mengapa sutradara atau produser memilih mementaskannya sekarang?
Kapan/pada saat/ bagian manakah pilihan-pilihan pengarang atas tokoh, latar peristiwa, kisah dan bahasa mampu menciptakan/ menghadirkan mood dan makna bagi anda?
Pada saat mana actor mampu menghidupkan kisah lakon, sebaliknya pada bian mana mereka gagal? Mengapa?
Pilihan-pilihan desainer yang manakah berhasil mengusung mood dan mencuatkan kisah secara gemilang? Bagian mana yang gagal, mengapa?
 Siapa  tepatnya orang yang bakal menikmati lakon/pertunjukan tersebut?
Adengan-adengan mana yang dianggap paling berhasil (berkait dengan pilihan-pilihan pengarang, sutradara, actor dan elemen pendukung lainnya?
Kalau pertunjukan tersebut akan dipentaskan kembali, seberapa mungkin perubahan-perubahan itu semestinya terjadi (berupa saran dan harapan).
Jam 14:30
Eppe dan Vika 0 nonton Teater Kotak,  yang selanjutnya pada pukul 16:00 Teater RODA,

Jam 16:32
Teman-teman (Steve, Ikki, dan Ode) sudah datang dari pantai Lovina, dan dia bercerita banyak tentang pantai tersebut, hingga akhirnya kami (Ucu, Dani, Sambredet, Veno, Ewin, Affan, Niar, Isman, Culu, dan Moses) penasaran dan segera berangkat ke pantai tersebut dengan naik angkot (biaya angkot Rp.12.000/orang. pergi pulang), disana pemandangan pantai yang begitu berbeda dengan pantai-pantai di Makassar, disana ada banyak Turis dari berbagai Negara, ada beberapa Turis yang kami sempatkan berfoto bareng dengannya. Disana juga kami menyempatkan membeli ole-ole untuk dibawa pulang kemakassar, dan teman-teman sempat heran soalnya gelang-gelang dan kalung-kalung disana sungguh begitu murah Rp. 1000 per buahnya. Disana juga teman-teman membeli Suling besar dan Pui-pui untuk disimpan disekret ujar Herwin (ketua UKM Seni UMI).

Jam 17:45
Kami sudah sampai di penginapan, dan siap-siap nonton pentas Teater. Wetzzz sebentar pentas teaternya Nak Bengkel Seni Waras “BSW” dengan judul “Makkunrai Dalam Keterpasungan”.

Jam 19:30
Kami sudah berada di lokasi pentas dan langsung nonton teaternya BSW (Bengkel Seni Waras) dan dilanjutkan lagi dengan pementasan Teater dari Teater TIYANG ALIT di pukul 21:00.

Jam 22:00
Teman-teman langsung beristirahat (tidur).




Tanggal 13 Agustus 2009
Jam 07:10
Ada Ucu sambil bertanya Ammy (salah satu angota teater dari Sanggar Seni Bahana Antasari Kalimantan Selatan) kepada Vika 0, dan tidak lama kemudian Ucu terbangun dan langsung melihat teman-teman, dan tidak lama kemudian Zul kecil berkata tawwa nak Kalimantan sudah pulang, kami semua sempatkan diri untuk berjabat tangan dan ucap salam perpisahan.

Jam 09:30
Saya berangkat ikut workshop music dengan tema “Teori Budaya dan Pembuatan Musik” yang ikut juga dalam Workshop Music tersebut yaitu Ode dan Affan. Kami disana diajarkan bagaimana membuat Music Teater dengan menggabungkan berbagai macam suara dan berbagai macam bunyi-bunyian, untuk mengisi adengan apa yang pantas untuk Music tersebut.

Jam 11:00
Teman-teman coba jalan-jalan ke Water fall (Air Terjun Git-git) Ode, Isman, Steve, Affan, Ikki, dan Ancu dia kesana dan disamping itu Andy, Vika, Anya, dan Vika 0, dia berangkat kepantai Lovina.

Jam 14:30
Ucu, Iwan, Veno, dan Dany nonton pentas teater dari teman-teman Teater Cowboy dengan judul pementasannya yaitu “WARISAN”

Jam 16:00
Teman-teman (Andy, Vika, Anya, Vika 0) sudah datang dari pantai Lovina dan tidak lama kemudian (Ode, Isman, Steve, Affan, Ikki, dan Ancu) sudah datang juga.

Jam 18:05
Dany, Veno, dan ippang bantu-bantu Nak Nitro set panggung, soalnya sebentar malam pada pukul 19:30 mereka mentas dengan judul “Setan Dalam Bahaya”

Jam 18:15
Teman-teman dari teater tangan sudah berangkat nonton pentas teater dari Nitro art club, Teater Yupa, dan Teater Swara. Yang tidak nonton Teater, Ucu, Isman, Affan, dan Sul kecil. Mereka tinggal di penginapan, dan tidak lama kemudian pada saat jam 9 malam mereka dipanggil salah satu dari anggota Teater Yupa sebut saja namanya Ve, isman dan affan tanpa ragu-ragu langsung berangkat nonton teaternya Nak Yupa (mate kiri kow ucap Sul kecil). Disaat itu juga Moses, Veno, dan Iwan sudah berada di lokasi pameran kesenian yang bertempat di taman kota Singaraja.

Jam 22:07
Teman-teman semuanya sudah datang dari nonton Teater. dan juga yang tadi jalan-jalan di pameran kesenian yang bertempat di taman kota Singaraja.

Jam 23:42
Teman-teman mengadakan acara Minum bareng yang hadir dalam acara tersebut. Moses, Veno, Dany, Affan, Iwan, dan salah teman dari bali.

Jam 24:39
Veno di marah-marahi ka Iip, soalnya Talekang (Rese) gara-gara rebut makanan yang di bagikan panitia. Mungkin pengaruh dari minuman tadi. Tidak lama setelah Veno di marah-marahi teman-teman semuanya langsung tidur.



Tanggal 14 Agustus 2009
Jam 08:40
Ucu dan Ewin, membungkus dan melist semua Property pentas, disamping itu Anya dan Vika menyiapkan Sarapan pagi. Disamping itu juga Sambredet, Cimo dan Culu, mereka ngobrol tentang pementasan Teater tadi malam.
Jam 10:00
Teman-teman rapat mengenai keberangkatan pulang, soalnya ka Iip sudah janji kepada panitia bahwa Teater Tangan tidak pulang sebelum acara temu teman 7 selesai, akan tetapi tanggal 16 ada kapal yang langsung dari Surabaya ke Makassar butuh waktu di perjalanan untuk sampai ke Surabaya, terus selesai acara tanggal 15, juga teman-teman ada yang mau jalan-jalan ke denpasar.
Jam 14:00
Saya kembali melist barang-barang dan disamping itu teman-teman  se Makassar berembuk tentang keberangkatan pulang bersama.
Jam 14:25
Teman-teman (Andy, Vika, Anya, Vika 0, Macenya Cimo, Cimo, Isman, Ode, Steve, Ikki, Affan, Zul Kecil, dan Culu) mereka semua berangkat jalan-jalan ke denpasar di Pantai Kuta.
Jam 15:30
Ucu, Veno, Sambredet, Dany, Ka Iip, Moses, dan Iwan menghadiri Temu Wicara Temu Teater Mahasiswa ke 8 nanti, dan kahirnya keputusan dari Temu Wicara tersebut menghasilkan sebuah keputusan bahwa Temu Teater Mahasiswa kedelapan akan diselenggarakan di Bogor, yang tepatnya di Institute Pertanian Bogor (IPB).

Jam 18:30
Ka Iip, Ippang, Ucu dan Agusman nak titik dua UNM, membahas biaya panjar transportasi besok. Dan kemauan dari pihak transportasi setengah biaya dari keseluruhan mobil yang mau di gunakan. Karena semua teman-teman dari Makassar jalan-jalan di denpasar maka nanti besok pagi baru bisa di bayar panjarnya.

Jam 19:30
Nonton Teaternya Nak Sibola Stain palopo sul-sel., yang selanjutnya Teater Oase, disamping itu Veno, Iwan Dan Moses, jalan-jalan lagi di pameran seni lokasinya di taman kota singaraja, dany dan Sambredet juga Eppe, nonton Teater, Ucu dan Ippang jaga barang-barang di penginapan.




Tanggal 15 Agustus 2009
Jam 08:13
Bangun pagi dan masak makanan, (makanannya mie sedap dan nasi putih) yang masak makanan Moses, dan Ippang, dan tidak lama setelah itu panitia memberikan kami makanan, dengan jenis makanan nasi bungkus dengan isi tersebut (nasi putih, telur masak di potong empat, sayur kacang panjang,dan tempe,).

Jam 09:37
Kami membayar panjar mobil dari tangan yang bayar panjar (Ippang, Eppe, Iwan,Veno, Ucu, Dany, Sambredet, dan Moses) juga nak titik dua sudah bayar semua panjar transportasinya. Setelah itu saya dan dany jalan-jalan kepasar anyar 1, di penginapan moses masih menghitung barang-barang bawaan.

Jam 11:00
Ucu dan Dany mengambil property panggung di tempat Pementasan Teater Temu Teman 7 Gedung Sasana Budaya. Yang kami ambil di sana, (wing 2 buah, lampu 6 buah dan kabel 7 buah)

Jam 14:00
Ka Iip, Iwan, Ippang, Eppe, Moses, Veno dan sambredet mengikuti acara penutupan temu teater mahasiswa nusantara ke 7. Di gedung sasana budaya.

Jam 15:25
Teman-teman sudah pulang dari jalan-jalan di Denpasar.

Jam 17:00
Ucu dan Dany mengumpulkan uang dari setiap komunitas dari Makassar yang mau pulang bersama-sama. Yaitu ( 1 Mei, Kissa, Talas, Bestra, Prasasti, Kaki Lima, Sang Dipa, Senior, Waras, Nitro, Bone, Walasuji, Karang Puang dan Sibola). Setelah itu saya memberi kenang-kenangan dari teater tangan berupa Kaset Amarah 1 buah dan kaset Wanua Acoustic satu buah, terimah kasih ujar Pandet Ketua Panitia Temu Teman 7 Bali.

Jam 18:03
Mobil sudah datang , tapi kami masih menghitung uang dari teman-teman setiap komunitasnya.

Jam 19:00
Kami berangkat ke Surabaya dan sebelum itu kami pamit pulang dengan panitia Temu Teman 7. Wetzzz hpnya Ippang hilang.

Jam 22:21
Mobil berhenti dan siap-siap Naik ke Kapal Peri yang tujuan kesurabaya, dan hampir 1 jam kami di atas kapal peri tersebut. Setelah itu kami sudah sampai di Surabaya dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Tanjung Perak.




Tanggal 16 Agustus 2009
Jam 06:45
Kami sudah sampai di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan teman-teman menurunkan semua barang bawaannya dari mobil bus yang kami tumpangi,

Jam 08:00
Banyak cerita, katanya teket Rp 150.000 dan ternyata juga tetap bayar Rp 218.000 per orangnya jadi tim produksi membantu teman-teman yang termasuk tim produksi dengan di bantu biaya kapal sebesar Rp. 70.000 per orangnya.

Jam 12:00
Kami sudah membeli tiket Masing-Masing dan kami secepatnya Naik kekapal (KM Labobar), kami berada di dek 6 sebelah kiri kapal dan sebahagian teman-teman berada di belakang kapal. Kami menyimpan barang-barang bawaan kami.

Jam 12:30
Makan Nasi bungkus seharga Rp 5000. Yang makan  Samberedet, Dany, Ode, Affan, Isman, Ikki, Zul, Iwan, Moses, dan Ucu.

Jam 15:00
Kapal mulai berangkat dengan tujuan Makassar.

Jam 16:30
Ucu Veno, Sambredet, Iwan Dan Cimo, duduk-duduk di café kapal dek 7.

Jam 18:37
Kami makan malam bersama

Jam 19:57
Kami cerita-cerita dan selanjutnya tidur.



Tanggal 17 Agustus 2009
Jam 06:00
Bangun pagi kemudian siap-siap mandi pagi.

Jam 07:30
Kami mengambil makanan di dek 4 kapal dan selanjutnya makan bersama, jenis makanannya (nasi putih dan ikan Bolu goreng sepotong)

Jam 08:00
Tidak ada aktivitas Cuma liat pemandangan saja, sambil cerita-cerita.

Jam 09:00
Menyanyi sambil Ode main jimbe, soalnya dia sudah beli jimbe baru.

Jam 14:45
List semua barang sebelum di bawa turun ke kapal.

Jam 15:05
Kapal mulai sandar di pelabuhan Makassar, dan sebelum turun kami baca doa yang di pimpin oleh Herwin Syah.

Jam 13:25
Kami menyewa  mobil pete-pete seharga Rp. 50.000 per mobilnya dan kami menyewa dua buah mobil pete-pete.

Jam 15:49
Tiba disekret dengan di sambut sama Kak Nunggeng dan Suhud Majid,
Jam 16:15
Ucu dan Ewin periksa semua barang bawaan dan ternyata semua barang bawaan kami tidak ada yang ketinggalan dan hilang, setelah  itu kami rapat  dan  sambil minum Sirup rasa jeruk ABC, tersirat dari rapat tersebut dengan membuat segera buku putih tentang Temu Teman 7, dan mengumpulkan Data-data dari Temu Teman ke 7.  Setelah itu rapat ditutup dengan Doa penutup yang di pimpin oleh Iwan (Boy Sang Petualang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar