Minggu, April 17, 2011

Kembali ke-Maros

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Tanggal 28 mei 2010

Saya terbangun oleh rintik-rintik hujan yang mendesir di atap seng rumah veno, seketika saya teringat dengan maros, namun kekawatiranku hujan tersebut menghambat perjalanan pulang menuju butta salewangang, di rumah veno saya terbangun pukul 08:25 pagi.
Hujanpun mulai redah berpamitan dengan veno untuk siap-siap menuju rumah, langsung ku balap simerah mungkin rinduku dengan kota kelahiranku, akan tetapi di perjalanan saya berpapasan dengan hujan yang menggujur sepanjang jalan perintis kemerdekaan, mataku mulai mencari-cari tempat berteduh, akhirnya menemukan warung masakan padang. Disana saya makan nasi padang dengan sepotong paha ayam dan sepiring nasi dan sayur serta lombok hijau yang di parut halus bersama sisiran kelapa goreng khas masakan padang.

Cukup lama saya berada di warung tersebut sambil menunggu hujan redah.  Mungkin ada setengah jam saya di warung tersebut. Ketika hujan mulai redah langsung siap membalap simerah, di jalan saya menemui lagi hujan namun kejengkelanku meluap hingga kuputuskan untuk meneruskan perjalanan pulang
Hahahaha.............. biarma basah basah.

Sesampai saya di rumah saya langsung melepas jaket dan baju yang basah karena gujuran hujan, langsung saja baringkan tubuhku yang lunglai dan tertidur pulas di kamar, sekitar jam 3 sore saya terbangun oleh suara mama saya, yang berkata “pole tegani iyae anak, kojona kuita kegani kasi amanre” yang artinya ”entah dari mana ini anak, sudah kurus dia dan dimana akhir2 ini dia makan”, langsung saya terbangun dan kedapur mencari piring dan langsung makan sore itu juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar