Minggu, Juni 19, 2011

Satpam Kampus UMI

Dia bukan penembak, tak membawa senjata dan juga tak membawa borgol, dia tak punya pangkat namun dia sama sigapnya menjaga keamanan layaknya seorang polisi.
Dikampus Universitas Muslim Indonesia keamanan sekarang begitu ketat, ketika saya mulai masuk kampus dan keluar kampus, bahkan sering mengelilingi kampus hijau yang bersejarah ini. (ih,,, ini orang. tidak adanya pekerjaannya... kelilingi kampus, tidak pentingnya...) sebongkah kata itu bisa saja tersuar dibenak pembaca.
Ok dilanjut lagi, kerap kali mata saya selalu dikagetkan dengan para bapak yang berseragam hitam putih dengan badan yang tegap kokoh, kuat, dan kekar, bermata liar bagai elang, tapi teman-teman tak perlu takut apa lagi tegang, dia bukan algojo bukan pula seorang penjagal dia pahlawan bagi mahasiswa dan wajib menjaga keamanan dikampus UMI. Sayapun selalu melakukan Tiga S (senyum sapa dan salam) sebab hanya penghargaan itu yang bisa saya berikan padanya sebagai bentuk terima kasih saya.
Sayapun mempunyai teman seorang satpam di kampus UMI, sesekali biasa saya meluangkan waktu untuk ngobrol dengannya.. dia tinggal dipampang dan kebetulan sore itu saya menyinggahinya. Sungguh akrab perbincanganku sore itu tepatnya dipelataran parkir masjid Umar Bin Khattab. Sesekali kulontar sebuah pertanyaan,..
“Pak Amanmi kampus di”.?
iyapun dengan membusungkan dada dengan lugas dan tegas menjawab
“Aman-mi... Tidak adami kacau-kacau seperti tawuran beberapa bulan lalu”.
Dan aku mengangguk-anggukkan kepalaku, dalam hati berkata memang benar kampus kini aman. sebab tidak ada lagi kekacauan seperti tawuran antara fakultas, atau penyerangan TNI seperti sejarah kelam 26 Apri 1996 AMARAH yang betul terjadi dikampus UMI tercinta. Walaupun beberapa bulan lalu ada yang berusaha mengacaukan kampus, tapi itu saya anggap bukan mahasiswa akan tetapi itu perbuatan preman yang melakukan tindakan keriminal dan bisa saja orang dari luar kampus yang masuk kekampus UMI untuk membuat keributan,... anak UMI tidak ada seperti itu... anak UMI itu.. terdidik dan berakhlatul karimah sesuai visi misi kampus UMI. Dan mahasiswa UMI pastimi tidak pernah buat kekacauan dan keributan...
Ya... kutanya lagi teman satpam saya.?
“Pak..  banyak sekalimi sekarang mahasiswa naik motor, tidak adaji pernah dicuri motornya di...?”
pak satpam pun menjawab,
“beberapa hari yang lalu ada, malam kejadiannya sebuah motor hilang, tapi kami juga tak bisa mengatakan kami yang salah, sebab  mahasiswanya yang salah karena dia masuk kekampus disaat kampus tidak beraktivitas lagi dan kami juga sebagai satpam ketika malam tiba tugas pertama kami adalah menjaga keamanan gedung dan segala sarana-sarana penunjang perkuliahan dikampus ini. Memang sejatinya seorang satpam menjaga keamanan dan saya sadari betul-betul kami kecolongan malam itu, kamipun mengucapkan maaf kepada mahasiswa yang hilang motornya malam itu kami sangat menyesal karena terjadi insiden itu, tapi saya sangat yakin kalau disaat kampus beraktivitas dari pagi sampai magrib... sebutlah sebelum masuk sholat isya saya berani mengatakan kalau keamanan kendaraan mahasiwa UMI saya jamin dijaga ketat oleh sejawat kami, para penjaga keamanan kampus dan disetiap fakultas tingkat keamanan begitu ketat apa lagi di parkiran kampus Jadi mahasiswa jangan kwatir amanji motor dan mobilta dek. “
Mungkin itu sedikit perbincangan saya dengan seorang bapak penjaga keamanan...

Eh... dan kemarin mata saya sangat dipenuhi tanda tanya, karena kumelihat pak satpam dikampus UMI juga Multi fungsi,.. disisi lain sebagai keamanan dan disisi yang satunya sebagai seorang yang sangat peduli dengan lingkungan kampus Hijau ini.. kumelihat salah seorang satpam membersihkan belukar yang tumbuh di belakang tugu kampus UMI.
Semangat buat para penjaga keamanan kampus UMI...
Aku bangga padamu melebihi yang kau tahu....




Rabu, Juni 01, 2011

Mereka dan aku : Merdeka

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
mereka merdeka

Maaf...
Aku tidak terpenjara seperti orang yang bersalah
Aku tidak murung seperti burung yang terkurung
Aku tidak lesu seperti bulu  yang layu
Aku tidak menjerit seperti sendal  yang dijepit

Tapi
Aku sama
seperti mereka orang-orang yang merdeka


Takdir berkata : semua akan baik-baik saja

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Senja menyimpan kenangan antara sore dan mentari. begitupun keindahaan tiada’tara ketika  mengintip rembulan yang begitu jelita diawal malam, namun sayang misteri malam dan segala takdir tentang hari, begitu penuh sejuta tanya  ? ? ?

Aku mengenalmu diumur remajaku, sungguh benar takdir mempertemukan kita seperti kisah Romeo dan Juliet yang  saling mencintai. Namun ketika tuhan berkehendak lain, semua yang terimpikan akan hilang dan Sekuat apapun  janji tuk tetap  bertahan, juga kan lenyap ditelan rencananya.

Memang sulit untuk menghapusmu.
Namun saat-saat sulit itu, dalam keheningan  kau telah mengajarkanku bagaimana merindukan seseorang.

jika ada umur panjang semoga kita berjumpa lagi.