Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Masih terlalu cepat untuk bangun pagi ini mungkin gara-gara dingin sebab dari kemarin pertemuan rindunya hujan pada bumi begitu melakat dan mendekap bagai pasangan yang tak terpisahkan di penghujung bulan maret, dengan cepat kutikam lagi pagi bunyinya bismillah.... bersuci dan kubentangkan sajadah, takbir yang diawali niat usualli fardha subhi rakaataini..... alangkah rugiku berapa bulan ini saya tidak menghadapmu lewar sujud. Ampuni dosaku. Waktu pukul 06:30 kuambil handuk oranges dan segera mandi. “Uangta dulu 3000” pintahku pada om darwis, hari ini saya mau naik pete-pete ucapku.
DEPAN KAMPUSKU INI |
Seorang pemuda dan wanita mulai naik ke pete-pete di jalan setelah melewati bukit baruga. Pemuda yang memakai baju yang bergaris hijau putih dan perempuan yang memakai celana pink, dan seorang bapak yang memakai jaket dan menggenggam ponsel n95. Dan tak lama kemudian mulai turun salah seorang dari mobil yang kami tumpangi, dan tiba-tiba seorang pemuda dari luar menggandul di bibir pintu mobil pete-pete, dan sedikit kedepan sekira 100 meter anak sd mulai naik ke pete-pete. Ku buka tas dan mencari ponsel kulihat ada beberapa sms masuk di kotak masuk pesan saya pukul 07:25 tepatnya. Ibu dan salah seorang pemuda mulai turun di perapatan antang dan abdesir, seketika mata pak supit mulai gelisah melirik kiri dan kanan mencari penumpang, dan anak SD mulai turun, dan di di perjalanan anak sma kacak mungkin dia berumur 18 tahun.
Mulai sibuk si supir mencari siaran di radio dan menemukan radio telstar 102 FM. Tidak lama kemudian ucapku kiri pada pak sopir yang tampak malu-malu terhadap penumpang angkotnya, mulailah aku melangkah sambil tunduk diatas pete-pete dan turun perlahan pada bagian tangga mobil, setelah membayar mulailah berjalan masuk ke dalam kampus bersejarah kampus universitas muslim indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar