Senin, Mei 30, 2011

Nada Rindu

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Kumendulang rembulan yang kian meradang
Didendang suara seruling dimalam hening
- Lalu -
Ku olah asmara menjadi nada
Nadamu mengandung rindu
Rindumu berduri
Aku menginjak duri itu
Ah.... rasanya manisan rindu.

Jumat, Mei 27, 2011

imperdomes

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Dua anak berlari
Anak anak gemuk lari dipematang sawah
Anak-anak para petani
Anak anak kurus lari ditrotoar jalan
Anak-anak para gelandang
Anak anak gemuk larinya disapa kicauan burung
Anak anak kurus larinya dihembus lumuran debu

2 gagak

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Mari berkenalan

Nama aku gagak

Nama aku juga gagak

Eh.., nama kita sama

Tapi kenapa hati kau lebih hitam dariku
                                                                                                                                                  

Awas Salah Langkah

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Kutafsirkan bongkahan sisi kejahatanku
Bisa saja aku jadi gigolo
Pemerkosa
Preman
Tukang jagal
Teroris
Pencuri

Jingga

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Namaku jingga
Titis dari nama pelangi
Lahir di langit mati dilangit
Aku bangkit dari mentari
Aku terbaring dirundung bulan
Temanku hujan musuhku mendungnya awan
Temanku siang musuhku malam
Namun aku rindu bintang


175, 225

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh




Yang dekat dermaga tempat berlayar
Yang buka jalur terbawa alur
Yang suka mengekor termakan ekor
Yang membawa kabar ditelan kabar
Yang sementara sabar, akan terbakar
Yang terbakar akan berkobar
Yang termakan hasrat nafsu melebar
Yang mati dihidupkan
Yang hidup  akan dikubur
Yang jual mahal kini tak halal
Yang belum berkeluarga kini mengharga
Yang belum melamar bisa keluar pagar
Yang sudah melamar bisa melanggar
Yang belum cukup umur mari diumur
Yang mau kamar silahkan bayar
Yang masuk kekamar keluar kamar
Yang kurang ajar waktunya menghajar
Yang belum makan sini dimakan
Yang suka tidur kini menidur
Yang sering menawar disini bukan pasar
Yang kurang uang akan dibuang
Yang pandai gombal nomor disambar
Yang 175 yang 225
Yang cari sempit dapat longgar

Kamis, Mei 26, 2011

Dayung kata

 Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh



Kularut kata yang mujur menjadi doa yang manjur
tapi apalacur
kata menjadi lagu, terlanjur rindu, terlalu rayu, satu persatu layu, lalu.

KU IKAT SENYUMMU

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Kau urut senyummu
Lalu kau lepas dihulu bibirmu
Manyung terlihat mulutmu  
Lalu  lembab basah pula seksimu
Mengapa kau riang, mengapa kau senang, mengapa kau ceria  mengapa kau bahagia
Karena aku melepas bibirmu
Mengapa kau murung, mengapa merenung, mengapa kau gundah mengapa gulana
Sedang aku mengikat senyummu

Jawaban Nak

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Lembar puisi saya temukan kusut ditumpukan kertas digudang gedung mulo makassar 26 Mei malam itu.


Nak kau sirami rerimbun kecewa bersama mekarnya melati. Wanginya menina bobokkan mentari pagimu, sehingga impianmu kau kubur digundukan mendung nasibmu.
Nak. Aku tahu yang kau rasa hanya rintikan hujan yang mennghujam jiwa, sakit nak!?? Rasa itu juga kurasakan karena aku bapakmu  yang membagi hati yang selalu mengendong diamnya otakmu, sakit hatimu, benci perasaanmu dan juga sinis senyummu.
Nak, maafkan bapak karena waktu tak memihak reruntunnya “merodikan harimu tanpah upah segelas susu.
Nak, bapak hanya mampuu memberikan kau secuil bekatul kemarin bukan terang bulan yang dioles margarin.
Nak, lihat ini. Ini singkokng kuning yang mulai menjadi tape hanya ini yang kita punya. Terimalah!
Nak, kemarin kau bertanya tentang cita-cita, sakit nak hati bapak seperti disambar petri, hati bapak kau tampar.
Nak kita ini sudah terlanjur basah oleh gerimis amis, jadi cita-citamu itu tak lagi manis semanis kismis, cita-citamu telah berubah rasa dan arah cita-citamu telah kau tenggelamkan bersama derasnya kuingat asin yang kau paksakan, karena sekali lagi waktu tak memihak.
Nak, jangan kau bersedih, jangan kau bingung, jangan kau malu pada temanmu. Mereka tertawa karena mereka tak mengenalmu dengan baik.
Nak, bapak tidak mampu kasih kau tahu apa impianmu, apa cita-citamu jawaban itu sebenarnya telah kau miliki seketika kau mampu bertanya tentang “APA”
Nak, bukan sekolah tempat untuk kita sekolah. Sekolah itu sarang lebah yang tunduk pada ratunya. Maukah kau menjadi orang yang ditundukkan.??
Lupakan lah sekolah nak. Belajarlah darinya, dari hujan daun yang mampu memekarkan bunga “Dewantara” dialah guru yang bijaksana.
Nak, tidakkah kau lupa saat sehari kau memakai seragam merah putih dengan dasi yang agak miring kekiri. Besoknya, kau dihujani surat putih didalamnya terukir kata-kata yang membuncah amarah.
“silahkan kau angkat kakimu jika nominal janji hitam tak dipenuhi”
Nak ingat ! sekolah itu jahat cita-citamu dibuatnya menjadi mayat yang tergenjit dilahat bersama tiga wasiat.
“ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”
Sayang nak bapak malu tidak ingat arti tersurat
Sekolah tidak butuh wasiat, sekolah itu uang, bapak tak punya itu. Sudahlah nak lupakan sekolah, cita-citamu tidak ada disana, disana bukan tempatnya menggapai cita-cita orang macam kita, disana adalah tempat perkabungan duka. Sudahlah.!
Kalau kau sayang bapak, jadilah seperti bapak, menurutlah pada bapak!

Selasa, Mei 24, 2011

Ramuan Jahe


Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Rembulan terlambat kupandang
Di garis awan bintang membuah kejora
Rembulan telanjang kupandang
Di likuk ranting terselip cahyanya

Segelas suguhan sedap minuman jahe
Sejenak kutengok seksinya malam
Sepotong gorengan terguling dipiring
Tertoreh kenangan dimeja pertaruhan malam

Senin, Mei 23, 2011

Di Atas Sajadah

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Suara adzan menggemah dibadan
Dimana kerinduan padamu pencipta alam
Takbir dibibir buatku sadar
Kutumpah tangis dalam keheningan
Beribu tobat telah kuingkari
Beribu dosa semakin kunikmati
Ya... ilahi
Tempatku pasti diantara 7
Tujuh surga dan tujuh neraka
Pijarkan pelita iman padaku
Afikkan pita-pita gulitamu
Aku muak pada duniaku
Menawarkan sejuta maksiat padaku
 Kukuliti satu persatu warna yang ada
Walau perih dan luka
Mengintai nyawa yang fana ini

Eksekusi

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh




Menjelang subuh tiangku berdiri
Hela nafas tikam pagi
Lidahku mengapi membara disapu angin
Kukulum doa bismillah

Minggu, Mei 22, 2011

Nyanyian Kalbu

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

kata Kalbu
Ku mengenal wajahmu yang murung
Teringat seorang yang sangat kukenal
Kini menjauh dan teramat jauh
Menitipkan luka
Saat menyembelih jalinan cinta
Dan malam ini
Tak gentar kubasahi bibirku yang merekah
Kulumat kata menjadi senjata
Kuhunuskan sebait aksara dipucuk malam
Bunyinya
Biarkan aku tinggal disisimu
Namun
Katapun luntur
Hilang bagai kentut didalam angin

SEPERTI TIMBANGAN

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Aku orang yang jujur lurus seperti anak panah

Waktu masih SD, saya adalah anak yang rajin disuruh-suruh, sebab begitulah semestinya berbakti kepada kedua orang tua. 

Sore itu kilasnya diumur 10 tahun, sosok ibuku yang masih beliah yang rupanya  belum menyenjah itu menugaskanku tuk membeli minyak tanah sebanyak 5 liter, akupun senang karena yakinku pasti ada kembalian uang yang sebentar milikku,... hore tukasku dalam hati. Langsung saja saya kedapur mengambil ceregen dan disuguhkanlah pula dikepal tanganku uang sebanyak Rp.10.000.

Harga minyak tanah waktu itu Rp. 1.500 per liternya, kalau 5 liter harganya Rp.7500. 
kulangkahkan kaki mungil tinggalkan rumah menuju warung sejauh 100 meter tempat penjual minyak tanah. sesampai disana segera ceregenpun dibumbungi minyak sebanyak 5 liter, dan segera membayar pada ibu penjual minyak tanah dan iya memasukkan kekantong bajuku uang kembaliannya... aku tak menghitungnya saat itu. Tapi diperjalan pulang akupun mengangkat kembalian yang didesakkan dikantong bajuku, ternyata kembaliannya Rp.5000,
Dalam hatiku 
"wah,, salah ini ibu", namun pikirku pasti saya di uji, jadi saya kembali lagi kewarung, dan berkata "lebih kembalianta bu...?
Rp. 5000 kita kasika padahal seharusnya Rp. 2500 jie karena lima liter saya beli." 
Penjual pun tertawa dan berkata "iyo di..." salah hitung ucapnya. 
Setelah kembaliannya kuterima ulang,  akupun pulang sambil menenteng ceregen minyak yg telah tertutup rapat.

Besoknya tante saya  mendengar dari mulut tetangganya, bahwa saya anak yang baik katanya, “bahasanya jujurki bede anakna puang haji”

sampai sekarang saya yakin saya orang yang jujur, bahkan anehnya mulut saya ceplas coplos, kalau memang melihat sebuah kesalahan yang terjadi pada seseorang, saya terang tarangan mengatakan didepannya mungkin karena saya jujur. daripada saya bohong.???? walaupun saya pernah dengar, jaga perasaannya orang. tapi tetap saya tidak mau belajar bohong.
Kini kusadari memang jujur itu sangat ampuh dan mampu memberikan kepercayaan semua orang pada kita terlebih lagi ketika menegakkan sebuah keadilan.

Sabtu, Mei 21, 2011

Kisah dibalik Terik Mentari

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Kembali aku dipertemukan dengan hujan
Balada usang menari kembali di ingatan
Saat kedua telapak tanganku menyeka air yang menetes di atas kerinduan
Saat bibirku bersandar untuk beberapa detik di keningmu
Dan kita berdiri berpayung malu di bawah derai hujan
Bersamamu…

Diantara Mata

Assalamu alaikum Warahmattullahi wabarakatuh
Maros 22 Mei 2011

Betul katanya, Jangan sampai matamu sekelam malam


Jendela hati ada didua mata, Satu letaknya dikepala dan satu letaknya di dalam dada.
Mata dikepala Biasa tersilaukan oleh  Fata Morgana, Jikalau  nanti kau tenggelam dimata ini. Kelak  kau melihat orang ketiga bersamamu.
Mata didalam dada. Biasanya kelam disaat kau takpernah menyucihkannya. sulit untuk berenang diatas mata ini, ketika nanti kau berada diatas mata ini. Maka  selami lah, kelak kau melihat tuhan didalam dirimu.
Kerasnya kenyataan harus dihadapi..tapi kerasnya godaan harus dihalangi

Jumat, Mei 20, 2011

Aku tak Ramah dikala Malam Ramah Tamah

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Tanggal 20 pukul 01:13 toddopuli raya makassar


Ini pukulan kepada diri sendiri bahwa jangan pernah malas-malas mengerjakan skripsi.

Kalau dipikir saya menyesal hadir dimalam ramah tama wisuda gelombang pertama mahasiswa FKM 2007. tapi atas nama persahabatan, maka kupaksakan kakiku menyongsongi acara bahagia itu. dan Pikirkupun ini sebagai motivasi agar supaya cepat-cepat sarjana juga.

Dan satu hal benar kualami dimalam ini. Substansinya aku dengki pada mereka yang memakai jas serta wanita berpakaian islami, yang tertempelkan peringkat prestasi didadanya. dan sebentar akan diteriaki sangat memuaskan dan memuaskan.

Saya malu berujung jengkel tapi tak kentara

“Ejekku.... ini orang kenapakah terburu-buru sekali mau selesai, serasa di paksakan tuk melepas masa-masa mahasiswa yang tak cukup 4 tahun sebagai standar umur mahasiswa. serta menyambar dibenakku kalau-kalau semua yang dilakukan terburu-buru niscaya membuahkan hasil yang kurang baik”,
“Namun saya yakin diantara teman-teman yang diwisuda dibulan ini, hanya secuil yang betul-betul dipaksakan tuk terburu-buru”.

Kutilikpun sebuah pelajaran malam ini.

Bahwa mesti bersabar tuk melihat kejadian seperi ini. Dimana ketika saya merasa asing diantara teman-teman yang melupaku disaat mereka tertawa, berfoto ria, sesekali melihatku itupun tak menyapaku, hingga hambar perasaanku. Subhanallah dugaku. biarlah mereka semua menikmati malamnya ini... (spontan kumengikhlaskan sikapnya itu... toh nanti saya kalo malam ramah tamah tidak akan lupa pada teman yang belum sarjana)

Sabarlah hati.

ini pukulan kecil bagimu karena lancang tuk hadir merasakan kebahagiaan yang tercucur di pertemuan mahasiswa, orang tua mahasiswa dan dosen.
Stambuk (141 270 074) engkau pasti Insyaallah menggenggam gelar sarjana dibulan 12 - 2011. Amin.....


1+1 = dua

Assalamu alaikum Warahmatulahi wabarakatuh


Irfan djimbe
Telah kuarungi belukar bulu di ekpedisi penjelajahan dagumu. sebab kutau kau begitu perkasa, dan beraniku menenggalamkan wajahku diantara payudaramu yang tak menyenjah itu dan kedalam kutelusuri dada yang mulia kutemukan hati nan pemaaf... namun ada titik  gelap. sebuah aksara tertorehkan disana, tak bisa kuterjemahkan...

Sambredet
Ucapan senang takpernah terlontar dibibirmu yang tegas itu. dan dalam mimpipun aku tak mendengarnya dikala pencarian bunga tidur nan semerbak, tapi ucapan Alhamdulillah dan wasyukurillah telah sering tertutur digerak bibirmu, kau bayi yang kini telah besar menjadi samsul alam bakri yang Besar.

Dhany
Kini kau berubah setelah pertemuan kita diumur tahun 2007, kau berovolusi menjadi pemikir yang ulung, berjamu ide telah kau suguhkan dipelataran karya, rupa dany dany rupawan kau lebih bagus menjadi seniman.

Ewin 
Kukenal dikau bersama nasi kuning dipagi saat memandikan mentari, obsesimu memanjakan rambut sudah jelas dari bentuk wajahmu yang tak cocok diberbagai polesan sisir pada gerai mahkotamu, dirimu satu-satunya lelaki gondrong berakhlatul karimah.

Andy
Isman
Kau orang yang sudah tentu baik dan semua orang pernah mengutuk orang. dan kini kau menjadi orang pertama kukutuk dalam hidupku, sebab cara pikirmu mengajarkanku untuk mengenal MACAN, bolehlah kau sangat piawai memainkan hati makhluk tuhan yang paling seksi, tapi kuberi kau seluruh jiwaku jika kau mampu menaklukkan hatiku yang berkerudung kini.

Affan 
Kedua matamu boleh blurr tapi hatimu jangan belurr, kau orang pertama yang berani menantang saya untuk belajar menjaga hati.

Niar 

Dengar adikku bahwa pernah kutitipkan sekuntum rindu diantara gigi gisungmu, sebab kau tak kunjung datang setelah bingung ingin menjadi mahasiswa. Manjamu dulu kini mengubah alur pandangku bahwa kau gadis mandiri.

Fikha 
Aku pernah takut pada wanita yang menggertakku, itulah kau gadis manis yang tegas.

Hikma
Tetaplah bersenandung ingat tanda titik, bahwa kau mendidikku untuk membohongi sisi hatiku yang lain.
Amah 
Gadis kerdil namun tak berhati kerdil, wawasanmu luas menarikku untuk mengikuti duniamu sebagai penulis.

Ikky 
Kadang lain rasanya jika tak melihat paras ikky, seniman jogja yang hadir di kota daeng, satu kalimat terlontar untukmu “kami juga butuh kamu”

Veno
Pernah kumembaca sajakmu “suara kucing yang runcing didepan pintu” itulah kamu lelaki 
kerempeng berjiwa hakiki yang didalam dadanya terdengar suara-suara karang. Kau tangguh yang dulu bau namun kini wangi, kemarin kau menolongku menerjemahkan titik gelap didalam hati irfan djimbe bahwa aksara itu tertorehkan makna Stingy

Rabu, Mei 18, 2011

JILBABKAN HATIMU

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Menuju jalan benar



Ternyata tak salah kata waktu

Hanya sebongkah sesal kian menggumpal
Berkata
Tak terjilbabkan hatimu
Disaat kau berselimut api
Menjadi pemerkosa diri
Menelanjang akal melumat imaji
Beranja kian mengelam
Sungguh
Naluri tak terbendung
Walau terpaut sabar
Hati tempat bersandar
namun
apaladaya
Sesekali  iblis membius
Terbujuk
Terperayuhlah sudah barang tentu
Ragu
Menimbang amalan
Dosa makin meraja
Bergeming merintih gusar
Merajut
Hembus nafas goyah  waktu
Aku wafat dikala tuhan menitik takdir
Benar
Jika hidup tak ubah
semerbak aroma surga hanya angan-angan

Satu Kata Untuk Hari Ini









SABAR

Selasa, Mei 17, 2011

Meongnya Jujur

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Persembahan puisi buat kucingku



Rebah tak mengeras
Jiwaku tergontar
Sesekali mengucap bismillah
Dan menerjang rupapun kutak mampu
Ku menggaruk punggung kucing disela waktuku terbuang
Bulunya diterbang angin
Menyelip diantara  angin
Bawa aroma
Aromanya aroma kucing
Astaga
Meongnya membohongi hatiku kian menjulur
Sesekali kumelirik sang pemilik taring
Geramnya nikmat
Jemariku melata diubunnya
Sempat kugerai setiap lekuk ototnya yang kokoh
Desir omongannya mengeong
Menyakinkan dialah milikmu sang pencipta
Dan aku adalah akumuillah.

Membingkai Hati.

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Kutau jarak antara kita kini telah terbentang jauh...
Membingkai Hati

Ketika menghadirkan sekuntum kata benci dimata malam, dan berakhir dengan kata maaf yang ditunggu dan tak ada lagi saling menunggu.

Diam-diam kita berdua ternyata mengarungi samudra dunia yang makin menua. dan sungguh benar itu jawaban yang kau suguhkan dipelepas malam...!!!!!

Jelas kesalahan dimasa lalu adalah tidak bisa menjaga hati. walau terlanjur kata-kata berisyarakatkan benci yang tak berujung untuk dimaafkan, memang itu sungguh tak indah bagi setiap insan yang merasakannya, namun sampai hari ini kita bisa belajar ikhlas merelakannya..
Semoga kata maaf masih tersisa untuk direnungi...

Senin, Mei 16, 2011

3 Tahun telah Beradu.

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Hari ini tanggal 16 Mei 2011 bukan hari yang mesti dibangga-banggakan, tapi sekelompok siswa berseragam putih abu-abu. Berombongan berkendara motor lewat didepanku, mereka sangat bangga, Merekapun berteriak-teriak seakan mengeak bagai bayi yang keluar dari rahim.
"LULUS... LULUS... LULUS..."

Senang raut wajahnya tergambarkan dimataku mereka telah beradu dengan waktu, 3 tahun lamanya.
Akhir masa putih-abu abu


Masa putih abu-abu benar telah berakhir hari ini, darinya itu mereka menodai seragam sekolahnya dengan cat warna yang ceriah-ceriah. Seperti warna merah, kuning,  oranges, dan hijau.

Karena memang ceriah hari ini toh.?”
Iyhe ceriah” desaknya menyahutiku

begitulah saya menyapa Imha adik yang cantik nan manis usianya 17 tahun.
Tak menimbang-nimbang mereka tak tanggung mendadani wajah dan rambutnya dengan cat itu.

Wah..... Canda, tawa, senang, sedih, haru, duka, tangis, kebersamaan, kekompakan, kasih sayang, dan lain sebagainya ,, terseduhkan dihari ini.

Memang benar ini moment yang mesti dirayakan walau ada secuil siswa yang tak lulus, tapi tenang saja masih ada kok ujian susulan.

Dan buat yang lulus jangan nganggur, lanjutkan kebangku kuliah dan teruslah menggaruk buku sebab perjuangan masih panjang Boss.
Semangat...

Sabtu, Mei 14, 2011

Kejar Anganmu

Melangkah dibaris deretan gedung-gedung tinggi
Teruslah melangkah
Dan Duduk manis digaris trotoar jalan-jalan kota.

Dan masih kutemukan dikotaku
Orang pinggiran dan anak-anak jalan
Sibuk mengasuh diri
Sibuk mengurus diri
Kadang mencaci diri
Yah... sudah telah terjadi

Seberat apapun hidup tapi jangan sampai semangatmu redup
Walau hidup memang susah namun jangan sampai kau terlena

Melangkah dibaris deretan gedung-gedung tinggi
Dan Duduk manis digaris trotoar jalan-jalan kota.
Teruslah bermimpi
Dan Kejar semua anganmu
Raihlah citamu
Dan gapai semua harapanmu.


Senin, Mei 09, 2011

POHON JAMBU KINI TINGGAL KENANGAN


Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Aku tidur siang dan baru terbangun sore ini, kebiasaanku ketika bangun dirumah aku langsung keluar rumah, namun sinar matahari dari barat begitu vulgar menyinari tubuhku yang tidak memakai baju disore ini.

Perasaanku aneh dan ini tak seperti kemarin, bulan kemarin dan tahun-tahun kemarin. Kenapa bisa rasa ini berbeda dengan yang ada sebelumnya karena panas mentari menerpaku langsung dan biasanya sinarnya terhalangi oleh pohon.?

Astaga Mulutku terngangah  begitu melihat didepan rumah, pohon jambuku habis ditebang, aku marah dan mengomel  dirumah sore ini, serentak orang rumah kaget disaat ku mengaung 
Ah..... nasambala..... .
“we... siapa inikah potong pohon jambu.?
 
Bapakpun angkat bicara

“tadi saya suru Dg Sikki tebangki.”

 Spontan ucapku

“Edede..... kan tidak apa-apa jie dulu itu dibiarkan tumbuh, kah masih lama juga pelebaran jalan, kenapa terburu-buru sekalikah di potong”.

Begitu ocehku sama bapak dan semua orang dirumah diam melihatku marah-marah.
Tidak ada yang berani melawanku sore ini karena memang salah mentong orang dirumah karena tidak konfirmasi dulu sama saya baru nasuruh tebang itu pohon jambu.


Manna mamo dia yang tanam tapi saya yang rawat itu pohon.

Sebab saya sayang sekali itu pohon jambu kasihan. Dan beberapa tahun lalu waktu masih duduk di bangku SD. Banyakmi orang sudah kupukul ketika anak-anak kampung memanjat pohon jambu itu dengan niat mencuri buahnya yang manis, ketika dia berada diatas pohon sayapun melemparinya batu dan menantangnya berkelahi. Tidak sampai disitu saja.

Masih terngiang jelas

Disaat saya duduk di bangku SMP-pun (waktu masih nakalka dulu dan selalu bicara kotor), anak-anak sekolah selepas pulang sekolah kadang singgah berteduh dibawah pohon untuk tahan pete-pete. namun terlanjur kutahu dia memiliki motif lain yakni menjarah seluruh buah jambu yang pohonnya tumbuh diluar pagar rumah.
"we...... talaso..... palukka-na iniee." ucapku kotor dan lantang meneriaki pencuri jambu waktu itu. dan segera ku menggenggam batu yang besar sekepal tanganku dan siap membidik kepala anak-anak sekolah itu seakan meracca kepalanya satu persatu dengan batu yang bejejer rapi dekat teras rumah. Tapi cepat dia sadar jadi dia ambil langkah seribu.

“teako alle jambuku” begitu kata-kata lontaranku sedikit cemas karena ada beberapa jambu  merah yang dimakannya ternyata. Ich... cilakana mentong itu orang palukka jambua.

Ah.... itulah mengapa saya sedih sekali dan penuh kegundahgulanaan, ketika kumenemukan pohon jambuku kini habis di mutilasi Dg Sikki, tapi apa lacur. nasi sudah jadi bubur, saya sangat kecewa sore ini karena pohonpun dikorbankan untuk pelebaran jalanan diera moderenisasi sekarang. Tapi sepertinya berbeda dengan apa yang terealisasi ketika kumembandingkan pemerintah kota Makassar dengan Maros ,

Bulan lalu saya KKN di kota makassar dan salah satu program kerja tim kami, yaitu pelestarian lingkungan dengan penanaman pohon lindung di kelurahan lokasi KKN-ku, disana pak RT-pun menuturkan tanamlah saja itu pohon dipinggir jalan raya, dan langsung saya berkata nanti akarnya pak merusak pondasi selokan dan aspal jalan raya.?

Pak RT (Dg Gassing) kembali menegaskan : “Bapak walikota sendiri pernah bilang : Biarlah Jalanan Dikorbankan Yang Penting Pelestarian Lingkungan Ditegakkan”. Betul menurutku. tapi hal ini berbeda dengan yang saya dapati di daerahku, dan pastinya setiap daerah berbeda visi dan misi namun harapanku visi misi itu bisa baik tampa ada yang dikorbankan.




"Kini aku berdiri dipagar rumah namun kepiluan itu masih tertoreh, tapi kupun yakin keelokan landai dihelai daun-daun jambu menyingkap tabir menangkap angin hembuskan nafas keluhanku pada bunga."