Senin, April 25, 2011

"Marah Amarah" (Mengenang 15 tahun Tragedi April Makassar berdarah)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Tepat digerbang kampus Universitas Muslim Indonesia Patung orangan koran dan korban terbungkam berselimut kaci memperingati 15 tahun April makassar berdarah.

Seorang mahasiswa tersungkur bagai hampir disabit sangkur, seorang lagi mahasiswa ditendangi dengan beringas, tentara kesurupan membabi buta. Kedua mahasiswa yang memikul ban kendaraan sebagai tanda protes kenaikan bahan bakar.

Busung dada tentara menghela nafas untuk siap menghujam jari-jari kelamnya kekepala mahasiswa itu.

jangan sakiti aku






larasmu mendarat
Ahhhhhh....................... teriaknya membahana, terdengar rintih kesakitan, Nafas memburu menggeliat diatas aspal pukul 13:00 siang yang panas 24 april 2011, menggebu hantaman laras pun tenggelam tepat dileher mahasiswa itu, begitu geram tentara gila, tentara republik indonesia tahun 1996 digambarkannya. rintih tak terbayangkan kurasa. menggelinjang hatiku melaknat tingkah tentara saat memelintir kepala mahasiswa yang tak berdosa, diseruputnya tempelengan panas, seperti panas hati para tentara yang nanti pula keneraka.

Terkesiap jawabku lirih mengali nol tingkah tentara gila, kurasa sekeliling Nafas manusia yang bejibun membuat merinding hatiku tersobek, hingga kukulum kata teriakku mengeak sedikit menghardik 
innallaha ma'ashobirin tidak berlaku dalam proses penzaliman maka gugat Amarah (April Makassar Berdarah)”
Allahu Akbar...........



Kuikat kata ini ketika Kumengekor diujung belakang teatrikal mahasiswa UKM Seni UMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar