Jumat, April 29, 2011

Bisa saja saya menjadi korban dijalan yang benar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Beberapa minggu ini saya malas pulang ke Maros tanah kelahiran saya, atau biasa ketika saya berada di maros saya malas ke makassar,

kenapa bisa.?
jeleknya kasihan


sebab sepanjang jalan setelah kota maros yaitu di jalanan kawasan daerah pammelekkang je’ne jalanannya rusak (berlubang), disambung lagi di bonto marannu, tambua, dan belang-belang. Disana ada beberapa titik barisan lubang dijalanan yang sama jeleknya, dan bisa saja membuat saya jatuh kalau tidak hati-hati.

Sulit sekali menebak-nebak dimana letak lubang-lubang ditengah jalan. kalau tidak pintar menebak masuklah motor saya kelubang yang dangkal dan mematikan itu. apa lagi kalau saya melaju dengan kecepatan tinggi. bisa-bisa saya terseret dan mencium tanah kelahiran saya (cium aspal) dan nyawa taruhannya.

rusak jalanku

Telah banyak koorban yang jatuh dijalanan yang rusak itu katanya.
kakak kandung saya contohnya namanya Andi Irfan. Malam itu niatnya cuma mau membeli bensin di SPBU Belang-belang.
Eh.... malam sebelum larut selepas pulang mengisi bahan bakar dia terjungkal kelubang ditengah jalan dan terseret beberapa meter, dia tidak melihat lubang dikarenakan lubangnya tertutupi oleh genangan air hujan, 1 giginya copot bibirnya sobek dan barisan giginya tidak rata lagi,
dikirai matimi itu malam.” Wahahahahaha.....

Dan malam itu orang-orang dirumahpun dikagetkannya. dia tiba dipintu rumah bersimbah darah yang bercucuran diwajah kakak-ku ini, dan orang-orangpun dirumah saling menyalahkannya.
ada yang menyalahkan.
·      kenapa bukan besok pagi saja kau pigi beli bensin,
·    ada yang menyalahkan mulutmu itu dipukul tuhan (karena kanda saya ini selalu membentak ibu saya kalau disuruh-suruh),
·      ada yang bilang tidak hati-hati dan selalu balap-balap dijalan
·      ada yang bilang keramat memang itu jalanan disana.
·    tapi saya sendiri manyalahkan pemerintah setempat yang tidak memperhatikan akses jalan raya sehingga masyarakat yang menjadi korban dijalan yang benar.

inimi orangnya yang jatuh

Dan minggu kemarin ketika saya pulang kemaros dan memperhatikan jalanan di pammelakang je’ne sebahagian lubangnya sudah ditempeli aspal, namun masih banyak yang belum ditempel, apa lagi dijembatan pammelakang je’ne. disana kalau saya mengendarai motor serasa ada diatas kapal, “Ombaknya sangat keras” sebab kumelintas dijalan yang jelek dan berlubang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar