Senin, Februari 13, 2012

POLISI Senyummu Tak Manis Aku Mau Menangis

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

POLISI

Dulu waktu saya kecil tepatnya semasa SD di umur 9 tahun. Saya ber cita-cita  ingin menjadi POLISI, dan jika disela pelajaran sekolah biasa ibu guru bertanya kepada siswa-siswanya.?
“Nak apa cita-citamu.?” Berbagai jawaban tentang cita-cita terjawab ada yang ingin jadi pilot, ada yang ingin jadi dokter, guru, presiden, supir mobil, Polisi, tentara, petani dan orang kaya.
Ketika tiba giliran saya ditanya.  tanpa ragu dengan tegas ku berkata :
“saya mau jadi POLISI”
Semasa kecil image polisi terlihat hebat dimata saya, ibu guru menanyakan juga.
“Knp Mau jadi Polisi”
Jawaban saya lugu
“saya mau tangkap pencuri, bajingan dan penjahat”

Betul adanya, mungkin karena dulu waktu saya kelas 3 SD, saya sangat gemar menonton film India, polisi berperan penting dalam penangkapan penjahat di cerita film tersebut. Dan sampai-sampai kalau ibu saya kepasar saya selalu merengek untuk dibelikan tembak-tembak. Mungkin obsesi saya ingin seperti polisi di cerita film india yang menembak seluruh penjahat yang jahat.
?????
Cita-cita ini berlangsung lama, Sekira sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP).
awal awalnya saya mungkin ragu dengan cita-cita yang tak terbendung ini, mengapa tidak.
karena saya melihat seorang polisi lalu lintas sedang menilang pengguna jalan, saya tidak tahu apa sebab dan akibat pengguna jalan itu harus mengeluarkan uang di dalam dompetnya kepada polisi dengan sembunyi-sembunyi uang diselip dikepalan tangan yang rapi lantas di sabet polisi dengan cepat dan berani.
Wah... ini tidak benar uangkap jawaban dalam hati ini, tapi saya tetap menomor satukan polisi, karena dia berani menilang orang yang melanggar, dan itu sudah sewajarnya, tapi yang jadi masalah kenapa dengan sembunyi-sembunyi mau menerima uang yang disodorkan orang yang bersalah itu.?
yayayayaya.... ini jadi misteri bagi saya waktu itu.

Tibapun masa Sekolah Menengah Atas (SMA), berbagai kejadian kian mendera hatiku yang cinta kepada POLISI, di berita-berita selalu saja di muatkan ada polisi yang menembak isrinya sampai tewas, ada polisi yang menembak sampai-sampai pelurunya nyasar dan menewaskan masyarakat yang tak bersalah, ada polisi yang berkelahi dengan tentara dan macam macam kejadian miring tentang polisi. Namun ada pula berita yang memuatkan prestasi polisi begitu besar, ada yang menemukan bandar narkoba terbesar di indonesia, ada yang menangkap pencuri, curanmor, perampok, teroris yang meresahkan masyarakt indonesia dan lain lain yang berbau kejahatan.
yayayayaya...... kini hati saya yang dulunya 100 % kini 50:50 ingin menjadi polisi.
 

makanya selulus SMA saya ragu menjadi POLISI.
Tibapun masa mahasiswa, pergulatan dan perhelatan yang hebat begitu menjatuhkan kecintaanku kepada polisi seperti jatuhnya harapan kedalam sungai yang arusnya deras kemudian terbawa kesamudra yang berpalung dalam. Mahasiswa memang benar bermusuh polisi, knp saya bilang begitu, sebab terkadang aksi-aksi mahasiswa selalu saja dihambat oleh polisi hingga kami dipukul dan ditembaki gas air mata yang begitu perih ketika membayangkan kejadian itu. Bukan hanya itu saja, berita-berita di Televisi kini begitu vulgar dengan berani mengungkap bos bos polisi yang terdakwa korupsi. Wah saya heran dengan berita tersebut ada apa dengan negeri kita ini.?
?????????????????????????????????????????????
Terlebih lagi ketika saya tiba ke kapolres daerah saya ingin membuat kartu surat izin mengendara, waktu itu tertera biaya pembuatan SIM kalau tidak salah sempat saya lihat 90 ribu dan tes kesehatan 25 ribu jadi hitunglah totalnya 115 ribu, tapi saya heran ketika sim pun jadi, bapak pengurus SIM memintai saya uang 100 ribu. Karena saya butuh sekali SIM jadi saya bayar saja.
setiba dirumah saya berpikir ternyata polisi tadi itu berdosa karena melakukan pembohongan, dengan meminta uang saya 100 ribu diluar uang yang tertera biaya 90 ribu.
yayayaya...... sekarang saya mengali Nol POLISI

Dan hari ini Selasa tepat tanggal 14 februari 2012  kejadian itu cukup sederhana,
rencana saya ingin menjenguk teman saya yang kebetulan ditahan dikantor polisi karena melakukan tabrakan yang menewaskan pengguna jalan. saya datang ke kantor polisi bersama ibu saya, sesampai dikantor polisi, saya tidak melihat banyak polisi untuk ditanya dimana kalau ingin melihat atau mengunjungi tahanan. tapi tidak sengaja saya mendapati polisi sedang asik mengobrol bersama rekan kerjanya.sayapun mulai masuk

“Assalamu alaikum pak”

pak polisi 1 menjawab “walaikum salam”
“saya mau bertanya dimana kalau mau menjenguk tahanan pak”

pak polisi 1 menjawab “ begini dek, kalau hari selasa sampai kamis, bukanya waktu menjenguk yatu pukul 3 sore nanti, kalau hari sabtu dan minggu buka dari jam 11 sampai jam 1 siang."
hari ini saya datang jam 11 siang. harinya hari selasa jadi saya salah hari...
tiba-tiba Polisi 2 berkata namun saya tidak senang karena caranya begitu membentak saya
“siapa yang kamu mau jenguk”
“ada teman saya pak kasusnya penabrakan”

dia berkata “kapan dia masuk sel.?” sesekali lantangpun bicaranya membentak dengan pongah.
“iya pak setelah maulid nabi muhammad kemarin”
polisi 2 menjawab “ iya nantipi sore kau datang saja disini”

yayayayaya.... Knp ya saya risih sekali dengan polisi 2 itu.
Seharusnya polisi sudah tahu sekarang imagenya dimasyarakat sudah sangat jelek mulai dari pemberitaan ditelevisi dan koran yang begitu banyak tentang masalah polisi yang BUSUK, tapi kenapa saya temukan ada saja polisi yang sekarang begitu tidak menghargai masyarakat, padahal dia adalah pengayom masyarakat.
saya kecewa dengan cita cita saya, mudah-mudahan anak-anak kecil sekarang bercita-cita lebih baik,  tidak seperti saya dimana cita-cita saya sudah kubangun bertahun-tahun luntur karena pandangan miring yang mengikis benteng cita-cita lama ini. kini “saya tidak suka POLISI”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar