Jumat, Februari 03, 2012

ke Kab. Pinrang kerumahnya Kak Suhud Majid

Gerbang Kab. Pinrang


saya mau bercerita tentang arti sebuah persahabatan, jujur saya mengatakan kak Suhud senior di ukm seni UMI, tapi saya menganggap dia kakanda sekaligus sahabat sejak mengenalnya 2 tahun lalu. Hari ini tanggal 26 bulan Januari 2012 kami mendatanginya dikota kelarihannya kabupaten Pinrang. Roy, Ucu, Iwan, Tika, Hikma dan Raisha Cuma itu dari teman-teman dari ukm seni umi yang berangkat. Kota pinrang merupakan kota berseri begitu katanya disambutan selamat datang pinrang kota berseri, kota ini berjarak 182 Km dari kota Makassar dan butuh waktu 4 jam menempuhnya dengan kecepatan 70 km/jam jalur darat. Tapi berhubung karena perbaikan jalan guna pelebaran jalan di sulawesi selatan, jadi kami lambat di jalur transportasi darat sepanjang kab. Maros, pangkep, barru. Sebab perbaikan jalan disana belum mulus untuk melintasinya dengan kecepatan yang tinggi. Teman-teman start dari Makassar pukul  14:20 dari kota makassar namun singgah menjemput Uchu dimaros pukul 15:05.
Segera dilajupun kendaraan sang pengemudi Roy murtat dengan mengendarai mobil merek Xenia nomor polisi  DD 745 AZ diatas mobil kami sudah rapi duduknya dan nyaman menyadari kursi empuk mobil rental tersebut. diposisi tengah kiri Tika, kemudian Hikma ditengah, Raisha kanan sedang disamping supir kakanda iwan zainul. Diatas mobil terasa bosan mendengar alunan musik dangdut dan segera kaka iwan menggantinya dengan lagu tembang kenangan, namun ternyata tembang lagu kenangan itupun membuat kamipun sebagai penumpang terasa tidak asik, Roy berkata “edede gantimi  itu, lagunyamo iwan fals” , dengan asik album Iwan Fals lagu pertama ibu yang mengingatkan kami kepada  ibu kita dirumah namun terasa sedih mengingat kakanda suhud yang berduka ditinggal ibunya, dan inilah tujuan kami mendatangi rumah kakanda bahwa kami mengerti hidup ini saling merasakan kehilangan. sesudah itu lagunya iwan fals dan terasa semangat kakanda Roy bernyanyi diatas mobil  “ow... hari ini aku bahagia” mungkin itu sepeenggal syairnya... dan seterusnya lagu lagu bang iwan yang saya sendiri tida tahu apa judul lagu tersebut.
Pukul 16:14 WITA
Terasa singkat sudah sampai di kabupaten Barru adik junior di UKM Seni Waode Istika Mayasari nama panggilan Tika, dia berkata
Tika : “apa dijual itu”.? dengan spontan saya berkata
Uchu : “itu namanya dek kue Dange salah satu kue tradisional khas bugis Makassar”,
Tika :  ow...
Sepertinya saya tau kalau Tika mau sekali makan itu kue. Tapi diatas mobil teman-teman tidak ada yang pakarammulai mau belli kue dange, jadi begitu saja tidak ada yang membeli sampai kamipun tiba di ujung kabupaten barru.
Pukul 16:50 Kak iwan singgah membeli kerupuk pisang dengan 2 rasa yang berbeda ada yang rasa gula merah ada rasa gurih hehehe tidak kutau apa namanya yang satu itu Cuma bisa saya gambarkan apa yang tercicipi dilidah ini, label kemasanya (keripik pisang enak, gurih, nikmat, kwalitet istimewa kripik pisang aneka rasa sinar surya di peroduksi oleh Raros Ballewe desa Binuang kec. Balusu kab. Barru SULSEL Indonesia depkes RI, P-IRTNO.21NO.214731001040 Komposisi pisang, gula, garam dan penyedap rasa netto 200 g exp. 24 juni 2012, dan kami meminum air Aqua Botol sebanyak 3 botol yang sudah di dinginkan, sebelum mobil di berangkatkan, kak Iwan dan Roy singgah membasuh wajahnya dimasjid dekat warung yang kami singgahi membeli makanan dan minuman dan  saya tidak sempat menuliskan nama masjid dan desa dimana kita berada ini. Di atas mobil kamipun menikmati makanan  jajanan tadi. Tak terasa kami sudah sampai kota pare-pare namun teman-teman tak ada niat untuk berburu cakar sore ini.
Pukul 17:23
Di tengah kota Hikma mau sekali kencing  kami pun disibukkan olehnya karena kami ditugaskan untuk mencari masjid, memang banyak masjid yang kami jumpai namun tidak yang pas untuknya bersinggah kencing karena banyak orang duduk depan masjid dan mesjid juga ada yang direnovasi, melewati kota pare-pare kamipun tiba di ucapan selamat datang di kabupaten pinrang, beh,,, tembusmi ini kaueee,,,,, kata Hikma. wah, sayapun bertanya bisakah itu ditahan yang begituan dia menjawab tidak bisa dengan nada bicara yang marah, saya heran kenapakah cewe kalau haid selalu bawaannya marah-marah,
Tika angkat bicara
Tika : Itu hormon kak,
Uchu : apa sedeng.? hormon apa itu kau maksud...
Tika : iya kak ada bede itu hormon yang mempengaruhinya.
Uchu : Hahaha tidak saya pahami maksudta dek.
Selanjutnya sambil mencarii-cari masjid atau pertamina untuk pipis dan ganti pembalut, langsung saja Roy meminggirkan kekiri mobilnya, namun protespun dikatakan Uchu
Uchu : we... ini turunan roy bahaya kalau mobil disini stop dan sedikit naik dibadan jalan. Karena hukum gravitasi, asas dopler atau berat mempengaruhi gaya...
dengan sotta Uchu melugaskan perkatan itu pada Roy. dan roypun langsung melaju kendaraan, dan pada akhirnya kami menemukan masjid yang masi dalam renovasi nama masjidnya Ar Rahman desa Lappa Lappae
Hikma : iya disinimo.
Setelah mengganti sendiri pembalutnya Nurhikma pun tersenyum sembari berkata mau ka kurasa berak dan diatas mobilpun Hikma cerewet
Hikma : “lamana deh....” kapanpi ini disampai kak iwan masih jauh kah.
Iwan : Tenang mako dekatmi
Pukul 19:03
Setiba di kota pinrang dituntun pula dari kakanda iwan sambil mengingat-ingat jalan yang ditempuhnya ketika dulu pernah kesini.  Tibapun kami dilampu merah dan tidak tau lorong mana lorongnya kak iwan tiba-tba berdering telponnya alhamdulillah kak suhud yang menelpon.
Suhud : dimanako ini.?
Iwan : saya sebelum lampu merah setelah jembatan
Suhud : iye pale tungguma begitulah diperbincangan telponnya.
Tidak lama kemudian kak suhud datang menjemput kami dan langsung kita kembali kerumahnya, setiba dirumah kami langsung di iring masuk keteras rumah, dan berkata kak suhSud sholatka dulu nah, iyhe sholat maki. Terlihat kak suhud memakai baju Hitam Baju itu baju yang saya tahu Ode selalu memuji baju itu dan Setelah sholat sarung dan songkok belum ditanggalkan oleh kakanda yang didatangi rumahnya ini.
Diteras rumah ada Uchu, Roy, Iwan, Tika, Hikma, Suhud, dan keluarga Kak Suhud
Dan kak suhud berbicang dengan Omnya yaitu Om Yahya
Suhud : iyae om tomaru...? ucap kakanda suhud kepada om nya..
tiba-tiba om yahya ini mendatangi saya dan mencubit sekitar lutut saya ini dan berkata
Om yahya : dimanaki nak di Maros.?
Uchu : saya di belang-belang om
Om Yahya :  kita kenal ustad Anwar ismail,.?
sambil malu malu saya berkta
Uchu : iye..  
sedikit ketawa dan om yahya mengatakan
Om yahya : masa orang belang- belang tidak tau ustad Anwar.
Seiring pembicaraan ini, ada perbincangan yang asik mengenai lorong yang kita  datangi tepattnya rumah kakanda Suhud, sedikit dari perbincangan ini om Yahya berkata bahwa ternyata pemerintah lebih menghargai nama jalan yang dulu nama pahlawan diganti nama  merpati yang binatang-binatang... hahahaha... banyak cerita mulai dari berapa ibunda kak suhud bersaudara, dan om yahya ini sekarang tinggal dimana dan banyak lagi yang lain. Disamping itu kami disuguhkan teh gelas, pisang loka-loka, kopi toraja, dan biskuit,...
Pukul 19:45
Beberapa menit kemudian kami mulai di ajak masuk kedalam untuk makan malam, saya paling pertama masuk dan disusul teman-teman...
Wah... rumah kakanda suhud sederhana namun makan malam ini luar biasa dan sepertinya saya baru melihat makanan-makan baru yang belum pernah saya cicipi dan kenal sekalipun. Yang paling menarik dari makanan itu adalah sayur miana.... dengan komposisi kalapa yang sudah diparut, daun miana yang sudah disawir-sawir dicampur bawang, garam, lombok biji, dan semua beraroma nusantara, rasanya sungguh pinrang namun saya salah ternyata ini masakan toraja yang di racik oleh tantenya suhud yang berdomisili ditoraja, di tikar tempat kami makan malam bersama. kami juga melihat piring-piring yang diatasnya ada berbagai macam masakan nusantara ada ikan bolu yang sudah digoreng, ada peppi (udang kecil-kecil yang sudah dicampur dengan lombok dan air jeruk serta garam dan ada sedikit potongan bawang), ikan cakalang, sayur labu disertai daun bayam.
Dengan lahap Roy murtat membabat bagai petir seluruh masakan yang tersaji diatas tikar tempat kami makan, sembari berkata Nurhikma “kak roy makanki yang banyak karena kita supirnya” dalam hati roy murtat berkata “sambala ini hikma nacini bala-laka”. Setelah kami makan malam, kami kembali ke teras rumah duduk disana sambil bercerita tentang hari ini. Dan ternyata hikma, uchu, dan iwan ada didalam bercerita dengan tante kak suhud tentang keluarga dan masakan-masakan tadi “ tante berkata sebenarnya seluruh keluarga kami sebutlah ibunda kak suhud itu 14 orang bersaudara dan dulu semuanya terlahir di toraja padahal kami sendiri adalah orang bugis cuman ayahanda ibunda kak suhud merupakan tokoh agama islam ditoraja sehingga banyak tersuar pembicaraan orang-orang ditoraja sana mengatakan kami orang toraja padahal kembali mengingatkan kami ini orang bugis tegasnya, ayah kami merupakan tokoh agama islam dulu dan setiap orang kristen yang mau masuk islam di pandu oleh ayah kami.” Begitulah tante kakanda suhud bercerita kepada Uchu, Hikma dan Iwan.
pukul 08:30 malam
bermula tentang saya mengajak kakanda iwan zainul ke sinjai tempat kelahiran ayah saya, dan tanpa kutau bahwa hari minggu kemarin tanggal 22 dia baru saja dari sinjai, dia bercerita tentang perjalanan sahabatnya yang mencari keluarganya di pulau sembilan sinjai, kekaguman mengenai keindahan pantainya sampai berawal dari perjalanannya mengatakan kita jalan kesana melalui jalur makassar, gowa, takalar, jeneponto, bantaeng, bulukumba dan sampai sinjai, dan menuju kepulau sembilan dengan mengendarai perahu atau biasa dinamakan disini jolloro, setiba disana ternyata keluarga temannya ini merupakan kepala desa disana dan keluarga dia sangat begitu besar sebab dari perbincangan kak iwan dia mempunyai satu pulau yang dihuni keluarganya. Kak iwan menyarankan bahwa kalau memang kau ucu belum ada kesibukanmu cobalah jalan-jalan menikmati keindahan dan kekayaan alam nusantara, masa orang barat jauh-jauh ke indonesia untuk menikmati pemandangan alam kita. sedang kita sendiri tidak pernah mau untuk menikmatinya. Selanjutnya sayapun berkata sebenarnya kita ini sangat kayak kak iwan, lanjut lagi kak iwan : ucu ke Ternate mako sayapa yang urusko disana, kuajakko ke kebun cengkehku, disana itu tempatnya di pinggir lembah dan sangat indah sekali, sayapun berkata nantilah kak iwan terima kasih, cerita-ceritapun berlangsung sampai tentang gunung merapi, tentang candi borobudur, tentang keluarbiasaan orang-orang dulu sampai terakhir tentang benua yang hilang Atlantis. Sedang asik kami berbincang ternyata hikma dan ode tika juga berbincang entah apa yang dia perbincangkannya. Tak lama kemudian kak suhud datang dari dalam rumahnya membawa satu canteng kopi dan cangkir, dia bilang minumko kopi mantapki kopia, dan kembali kedalam mengambil buah langsat satu piring, Berselang beberapa jam kemudian, banyak perbincangan yang kami bincangkan di malam yang indah ini, tentang kejadian kemarin tanggal 24 hubungan persahabatan atau cinta antara niar dan ewin, juga siapa yang pantas menjadi ketua umum ukm seni umi priode 2012-2013, serta kegiatan-kegiatan di ukm seni umi yang kita lakukan kemarin-kemarin. Disamping itu juga harapan-harapan ukm seni umi kedepannya. Waktu sudah sampai pukul 01:25 kamipun mulai masuk kerumah untuk istirahat.
Pukul 05:30 tanggal 27 januari 2008
Kami Roy murtat, ucu, iwan zainul dipaksa bangun oleh nur hikma alimuddin semangat sekali sede hikma, pagi ini kita disuguhkan makanan mirip songkolo tapi songkolo kan ada kelapanya sedang makanan ini tidak mempunyai kelapa tapi beras ketannya sudah campur kelapa, ikannyapun ikan cakalang dan kanda iwan sangat lahap menikmati santapan pagi buta yang berembun ini, sudah itu kami sudah berniat pulang dengan rencana sebentar tiba pukul 09:00 pagi dirumahnya ucu untuk menyempatkan istirahat, tante kak suhud memberikan kita sebungkus langsat dan sebotol kopi untuk diminum dalam perjalanan, kami sangat terharu kepada tante kak suhud karena dia sangat perhatian dan dia berkata “saya itu kalau ada tamuku apapun makanan yang ada dirumah pasti saya suguhkan ketika dia ingin berangkat dalamperjalanan panjang maupun dekat supaya dia tidak lagi singgah dijalan untuk mencari makan" begitulah ujarnya. Pukul 06:00 kamipun meminta pamit pulang pada keluarga kak suhud dan kak suhud sendiri, ya.... kami sudah berangkat dipagi ini, dalam perjalanan 30 menit kemudian 06:45 kami singgah di pare-pare kencing tepatnya di SPBU setelah kota pare-pare dan mengisi bensin, dalam perjalanan banyak cerita diatas mobil namun ceritanya biasa-biasa saja, tentang mabok darat dan saling mengejek. Kami pun tiba dimaros di rumahnya ucu yang sebelumnya sempat singgah membeli ikan bolu di kabupaten pangkep tepatnya di perbatasan pangkep maros,
09:13 WITA kamipun tiba dirumahnya ucu disambut mamaknya dan tentenya, sudah itu kami mempersiapkan peralatan untuk membakar ikan, ikanpun sudah masak dan sayur juga masak. Waktu sekira pukul 10:30
 Kami mulai makan dengan lahap. Setelah itu hikma, waode tika, dan temannya asman aisha cuci piring. Sudah itu cerita-cerita dteras ruma dan berangkat tepat pukul 11:00 dengan rencana hikma mau diantar lewat tol supaya cepat bede sampai.
Sekian... dada....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar