Senin, Februari 20, 2012

Cerita ku

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh



Tanggal 20  Februari 2012
Ku akui hari ini  perjuangan pertamaku karena aku mulai magang kerja di Dinas Kabupaten Maros. Namun usaha kemarin tanggal 16 & 17 februari 2012  telah ku tunjukkan bukan karena orang lain tapi ini kebaranianku untuk datang sendiri membawa surat permohonan magang di dinas kesehatan. Wajarlah saya berani membawa surat tersebut sebab  ini langsung perintah sekaligus permintaan bapak kepala dinas untuk memasukkan permohonan kerja ditempatnya. dan alhasil saya berhasil bertemu dengan bapak kepala dinas diruangannya.

Pagi pagi saya telah menyetrika pakaian yang hendak kupakai, juga menyemer sepatu serta membeli pulsa yang siap kugunakan. Namun kemarin saya sempat disibukkan karena celana kain yang kan ku pakai belum ada, jadi tanggal 18 februari kemarin saya pergi membeli celana dan segera mungkin memotong ukuran panjangnya sesuai ukuran celana yang biasa kugunakan.

Jam 08:00 pagi. saya sudah mandi, sarapan dan memakai pakaian, juga sempat dititipkan uang untuk membeli semer sepatu dan membeli Ikan dipasar Maros. Mengingat ibu tak kuat lagi duduk diteras rumah menjaga dan meneriaki penjual ikan yang lewat di jalan raya depan rumahku. Jadi saya mengiyakannya.
08:30 pagi akupun mulai berangkat ke kantor dinas dengan mengendarai motorku yang sudah kucuci bersih kemarin sore. Hari ini aku mengusahakan  cepat datang, supaya aku terbiasa datang tepat waktu dan membiasaan hidup disiplin.

Akupun tiba di kantor dinas pukul 08:47, langsung saja saya memasukkan motorku keparkiran kantor ini  dan segera kubuka helem dan kuselipkan dibawa sadel motor. Setelah itu rambutku sedikit kutata agar rapi kelihatannya. Saya mulai berjalan masuk ke dalam kantor itu, terihat ibu yang duduk dekat pintu memakai baju LINMAS dan berjilbab hijau tersenyum padaku,  tak sadar aku respon balik senyumnya mengharap dikantor ini aku ramah pada semua orang.

Setiba didalam kantor aku sedikit heran. Didalam kantor ternyata sudah banyak orang yang datang. Jadinya grogi seketika membayangkan diriku bahwa ku tak memakai seragam seperti mereka gunakan. namun aku menyadari diriku masih magang, jadi wajarlah berpakaian seperti ini.

Ada seorang bapak yang bekerja di bagian kepegawaian berkata padaku. “dek adami surat keterangan magangta didalam sudah di buat” sayapun membalasnya “iya pak nanti ku ambil.” Setelah perbincangan yang singkat itu. saya bingung apa lagi yang harus ku ucapkan. Sejenak ku buka tas untuk mengambil buku yang berjudul sosiologi lingkungan cukup buku ini kubaca agar terlihat ada aktifitas saya lakukan. Namun pikiranku buyar disela membaca halaman kedua buku tersebut ketika salah satu pegawai sedang menyapu sampah-sampah yang berserakan didepanku dan jelas debu debunya melalang didepanku. Spontan kuangkat tasku sedikit keatas bahu kiri, ucapku kepada bapak bagian kepegawaian. “saya kebelakang dulu pak”. Iyapun menganggukkan kepalanya. Sambil jalan mappatabe didepannya.

Kulangkahkan kakiku menuju kebelakang dibagian kesehatan lingkungan, ternyata saya orang pertama datang diruangan tersebut sebab pintu ruangan masih tertutup. Didepan ruangan ada kursi pelastik disitu saya sejenak duduk. Aku kebingungan, apa yang harus ku lakukan disini, setidaknya aku membersihkan apa yang telihat kotor didepanku. kepekaanku melihat sampah menjadikanku cepat bertindak, aku memulung gelas plastik yang terlihat berserakan didepanku dan segera membuangnya ditempat sampah ruangan itu.
Kembali lagi ku duduk dikursi pelastik, entah beberapa menit aku membaca buku yang tertunda tadi dihalaman 2. Tiba-tiba ibu bagian kesehatan lingkungan  (ibu Mus) datang padaku bersama bapak kepala bidang kesehatan lingkungan namanya pak Ambo, saya sempat bersalaman dengan bapak, sambil ibu bagian kesehatan lingkungan sedikit memujiku bahwa dia bisa mengoperasikan komputer. Setelah itu bapak dan ibu mus membuka pintu dan masuk kedalam ruangannya, saya sedikit takut untuk masuk kedalam ruangan karena aku orang baru ucapku dalam hati.
Masih diluar ruangan

Aku melihat bapak tukang bersih-bersih datang membersihkan dia mengangkat sampah di dalam bak sampah, yang tadi sempat aku membuang sampah disitu. “pak sini saya bantuki” “janganmi nak” begitu ucapnya dengan sopan. “ah.. tidakji pak, biasama memang saya kerja begini.”. Akupun membantunya mengangkat semua sampah yang ada disitu, ternyata sampah itu sampah plastik dan ada sisa sisa kerak telur yang kudapati bertumpuk dibawah sampah plastik,” baunya busuk. Tapi aku tak mau berkata sebab biasa aku mencium bau tersebut. Wah... Tanganku sedikit berminyak dan bau, tapi terus terang ku senang dengan bau seperti itu walaupun aku tak mengungkapnya pada bapak tukang bersih bersih itu. Ungkapku dalam hati 
Lama rasanya aku tak pungut sampah seperti ini”.
Setelah membereskan sampah tersebut, kubingung dimana mencari sabun sebab tanganku kotor, tapi aku tak kwatir karena antis selalu tersiapkan diselipan tasku merek consina kebanggaan.

Cukup lama aku diluar sekira 5 menit dikala tak berbuat apa apa itu bisa dibilang membosankan, aku mulai masuk kedalam ruangan kesehatan lingkungan sambil ibu mus membicarakan tentang tugas-tugas yang aku kerjakan nantinya. Setelah itu saya diperkenalkan dengan seorang ibu (aku lupa namanya) setelah berkenalan sayapun diantar ke ruangannya untuk mengentri data data laporannya. Terlihat diruangan tersebut ada beberapa perempuan pegawai magang seperti saya tapi dia terlihat seperti pegawai yang lain karena mungkin dia sudah lama. Dia memakai pakaian dinas. Akupun dipersilahkan duduk dimejanya yang mana meja itu ada komputernya. Wah.. kumputer itu rawel banget, sebab baru kubuka langsung heng...
Sayapun mematikan komputer
eh.... astaga tiba-tiba terlihat perintah dikomputer yang tak aku pahami. Lama menunggunya aku bosan. Sebab pikirku komputer ini sudah rusak dan bagus jadinya kalo di instal ulang.
Seorang pegawai magang datang dan duduk didepanku bersama pegawai magang yang lain. Dia bertanya padaku. “Dimanaki tinggal”. Sayapun menjawab pertanyaannya dan setelah itu saya berkenalan dengan semuanya.

Tiba-tiba ada himbauan bahwa semua pekerja magang kedepan karena akan di absen, sayapun mengangkat pantatku dari kursi roda, dan langsung kedepan.
Setiba didepan tepat didalam ruangan kepala dinas

Astaga ucapku dalam hati ternyata yang magang banyak sekali. Sempatku kebingungan bahwa apa yang dikerja semua orang magang ini. Sesekali terdengar nama-nama orang yang di absen. Akupun  sedikit menguping untuk mendengarkan kapan tiba giliran saya disebut namanya. Entah beberapa lama saya berada diruangan yang pengap bersama nafas bejibun pegawai pegawai magang ini. Saya sempat mendengar bahwa yang magang ada seratus lebih dan yang aktif hanya sekitar 20 % dari keseluruhannya termasuk rumah sakit dan puskesmas.

 Ich... saya sempat melihat senior sesama kampusku. Ternyata dia juga magang disini. Akupun sempatkan mengulurkan tanganku dan bersalaman dengannya.  Tabe kanda ucapku.

Setelah nama aku sudah di absenkan. Segerapun kembali ke ruangan tadi untuk melihat lihat apakah komputernya sudah baik. Ternyata masih belum. Sedikit aku mengutak atiknya dan ternyata berhasil. Setelah itu aku kembali ke ruangan kesling untuk menanyakan apa yang harus aku kerjakan. Diapun datang dan berkata janganmi dek nanti saya kerja.

Aku sangat senang pada akhirnya mengetahui bahwa bagian kesehatan lingkungan tidak ada laki - laki, dan ibu Musdalifa berharap sekali padaku untuk membantunya disini... di bagian kesehatan lingkungan. baik bekerja  dilapangan mau pun dikantor.

Akhirnya saya menulis cerita singkat ini, dan semoga saya betah di Dinas Kesehatan Kab. Maros..... 

.
Tabe......  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar