Rabu, Februari 22, 2012

Ceritaku tgl 21 02 2012

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Tanggal 21 februari 2012

Ku tahu hari ini akan seperti kemarin, dimana  kisah pertama saya magang.
Setiba disana kantor dinas kesehatan kabupaten maros pukul 08:30 pagi, saya langsung masuk keruangan ibu Musdalifa bagian kesehatan lingkungan.

Sekiraku, ibu belum datang. Astaga.... ternyata ibu Musdalifa sudah berada pada posisi duduk manis dikursi rodanya yang empuk sambil memegang mouse dan menatap binar laptopnya. Sepertinya terlihat raut wajahnya yang letih dan loyo sebab beberapa hari ini banyak sekali tugas kantor yang dikerjakannya.

Ucapku “Assalamu alaikum ibu”
“walaikum salam” balasnya dengan nada yang lambat.

Akhirnya Pagi itu saya berbincang bincang dengan ibu musdalifa mengenai komputer seorang ibu yang kemarin sempat memanggil saya untuk mengentri datanya tapi tidak jadi.

“memang dek itu komputer dikantor selalu rusak rusak” tukasnya
“bagusnya Bu itu komputernya di perbaiki” belum saya berkata instal ulang, ibu Musdalifa mendahului maksud saya

“kemarin adami orang yang datang perbaiki. lalu itu komputer baikji, tapi memang selalu mentong rusak rusak itu komputernya

 Akhirnya perbincangan-perbincangan kamipun mengalir sampai sampai saya akan diberi tugas.

“ada FD mu dek” tanya ibu Musdalifa padaku
“ada bu” sambil ku mengambilnya di kantong samping tas merek Consina ku.
Sambil memberikan ibu Mus FD tersebut, ternyata file-file yang bermaksud diberikan kepada saya itu tidak ada di komputernya.

Kelabakanpun ibu Musdalifa dibuatnya, dia berkata :
“Astaga hilangmi semua laporan-laporan pentingku”.
Sesekali membelalakkan matanya di depan layar labtopnya, sambil memilah milah folder berkas laporannya.  Sedikit kulirik ke arah laptop tersebut,

“tabe Ibu, bisa saya liat”

Ibu Musdalifa menyempatkanku untuk mengutak atik folder-folder laporan yang dimaksudnya. Cekatanpun aku dibuatnya, wah.... agak repot ini. Ternyata folder berkas yang dimaksud, sama sekali tak berisi laporan.

“tunggu dulu” kata ibu Mus
“coba kita liat hard disk eksternalku”. Kebetulan ibu ini selalu menyimpan file filenya di dalam hard disk supaya aman.

Dibukakanlah pula itu hard disk, akhirnya ada.
“untungnya ya Allah... “ ucap ibu mus “keringat dingin ma ini” begitula ujarnya tanpa sadar aku mendengarnya.
dia memberikan saya kesempatan untuk meng Copy masuk file tersebut kedalam laptopnya, dan selesai juga ter copy.

Pukul 09:00 tepatnya
Seorang tamu datang. Tingginya sekira 170 cm, di berkepala plontos dan berjaket hitam serta memiliki tubuh yang agak kurus. Sedikit kulirik ternyata jakungnya juga panjang.. hehehehe
Dia bapak pemilik depot air minum, karena kutau dia berkata pada ibu musdalifa mengenai berkas laporan depotnya di DINKES.

Dia dipersilahkan duduk oleh ibu Musdalifa, saya duduk didepan orang tersebut. Dalam perbincangan yang serius dan alot itu, akupun mengerti bahwa tugas dikesling juga kelapangan untuk mengambil sampel air, bukan saja sampel air limbah namun sampel air minumpun juga diperiksanya.

Setelah tamu itu pulang, akhirnya tugas yang panjang ini aku kerjakan.

Mula mula, aku mengatur seluruh berkas laporan pendanaan sebab besok akan datang dari BPK  provinsi guna memeriksa pendanaan realisasi yang dikerjakan DINKES.

Hampir 3 jam saya duduk bersila merapikan laporan itu, dan alhasil selesai juga saya susun rapi, sembari ibu musdalifa juga sibuk mengumpulkan laporan laporannya.
Namun saya sepertinya kecewa kepada teman-teman yang magang di sini di dinas kesehatan, sebab mereka Cuma datang bergosip dan bercerita-cerita disamping ruangan kami, ada tentang pacarnya, tentang rumah impiannya, tentang type ideal cowok yang disukainya dan lain lain sebagainya. Tapi aku tak perduli walau dia sama dengan posisi saya, toh saya datang disini semata-mata Cuma ingin belajar.
Saya tidak mau mengibaratkan pekerjaanku ini sebagai sandungan batu besar, melainkan ini bagai sebuah rakit yang kurajut kelak akan mengantarkanku menuju cita cita dan harapanku.

Pukul 13:00 siang
Seluruh berkas yang saya tadi rapikan sudah beres, akhirnya saya keluar dari ruangan sejenak untuk meluruskan tulang belakangku, spontan kulihat jam tanganku ternyata sudah jam 13:00 siap siap aku menuju Masjid Agung Maros. Tanpa pamit terlebih dahulu aku langsung meluncur sholat disana. Masih terngiang masa-masa sekolah dulu di SMA 1 Maros, dimana saya selalu sholat jumat dimasjid ini bersama teman-teman.
Perasaanku waktu begitu cepat berlalu tanpa sadar saya sudah ada disini sholat lagi.

Setelah sholat saya kembali lagi keruangan kesling DINKES maros, setiba disana terlihat pintu ruangan terkunci, tapi kutengok dijendela ruangan tersebut masih lengkap tas ibu musdalifa dan tasku. Aku duduk sejenak di kursi depan ruangan itu, ibu Musdalifa datang  dan membuka pintu ruangan. Kembali lagi aku menyusun laporan-laporan yang lain, dan di diberinyapun amanah buatku untuk meng copy laporan tersebut,
“disanaki dek di toko Mega foto copy nah” ucap ibu musdalifa sambil  menegaskan
“disana itu memang langganan maki”. Iyhe ibu balasku menjawabnya.

Langsungpun berangkat menuju toko Mega, tepat pukul 15:45
Saya membantu tukang foto copy untuk menyusun laporan yang banyak ini, dia berkata “sebenarnya dek mauma sholat Ashar ini” tapi saya berkata “penting ini ibu, harus cepat-cepat”

Akhirnya tepat pukul 17:30 semua copyan terselesaikan juga, biayanya keseluruhan Rp.36.000. agak repot jadinya, sebab tukang foto copy tak memiliki uang tukaran pecahan 50 ribuan, aku jadi direpotkan untuk menukarnya, dan tujuan terakhir untuk menukar uang tersebut adalah SPBU maros, hehehe jauh juga aku kesana. belum lagi ibu Musdalifa sepertinya menunggu saya di ruangannya.

Setelah semuanya beres. Aku kembali lagi keruangan kesling dan memberikan seluruh copyan serta nota dan sisa uang kembalian yang tadi diberikan padaku. Sambil membantu akhirnya selesai juga pekerjaan sore itu. Dan aku mohon pamit pulang.

Ini cerita saya hari selasa tanggal 21 februari 2012

Tabe....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar