Kamis, Februari 16, 2012

Lingkungan Korban Karena Konsumsi Masyarakat Kota

Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh



Jejak jejak langkah telah mengisi kisah perjalanan menuju kota yang dirindukan yaitu kota Hijau.

Kota Makassar telah nampak gersang dimata seluruh penduduk yang telah menginjakkan kakinya dikota ini. Wajar lah karena proses evolusi telah dilakukan penduduk sulawesi selatan khususnya warga kota angin mamiri ini. Dengan banyaknya masyarakat urban yang diyakini berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup menjadi lebih baik. Namun celakanya, cara hidup ini terkadang menyepelehkan apa saja yang ada disekitarnya (termasuk alam). Sesekali bangunan kokoh dirancangnya seindah mungkin tanpa melihat sisi lain dari dampak pembangunan tersebut, bukan hanya itu saja gaya hidup masyarakat kota juga berhubungan dengan kerusakan lingkungan dimana krisis ekologi yang terjadi secara merata sekarang ini, sesungguhnya berakar pada prilaku manusia yang salah satu bentuknya adalah pola produksi dan pola konsumsi yang eksesif dan tidak ramah lingkungan. mana lagi cara pandang masyarakat kota menyakini bahwa berbuat demi kenikmatan yang hanya bersifat sementara dan memang hasilnya enak, namun tak melihat bahwa ada hal yang lebih urgent yang tentunya sifatnya berkelanjutan.

Kemoderenan yang di ukur dengan tindakan tindakan konsumsi bagi masyarakat kota yang begitu buas. Konsumsinya diyakini bukan lagi sebagai sarana untuk bertahan hidup atau menjaga kelangsungan hidup tetapi parahnya ia telah menjadi gaya hidup itu sendiri. Konsumsi masyarakat kota berdasarkan pada pandangan saya merupakan gaya hidup baru yang di yakini sebagai simbol moderenitas. Akibatnya dia menjadi semacam candu yang tak bisa di kendalikan. Sebagai konsekuensi menuruti kebutuhan nafsu sifat dasar manusia yang selalu tak pernah puas.

Komsumsi komsumsi yang berdasar pada gaya hidup tersebut telah jelas outputnya berbagai ancaman kerusakan alam, misalnya pola konsumsi yang menghasilkan produksi sampah yang begitu banyak hingga diyakini bahwa sampah ini berupa permasalahan yang mendugakan timbulnya penyakit-penyakit baru. Mana lagi gaya hidup masyarakat dimana kebutuhan hidupnya, sebutlah kebutuhan tersier kini berubah menjadi kebutuhan primer, jadi jelas perusahaan perusahaan dimana pabrik-pabriknya mengolah bahan baku dari alam secara massal dan tentu outputnya adalah Limbah yang begitu banyak hingga nanti tak terkendali. Konsumsi gaya hidup barupun merujuk pada penggunaan sumber daya alam begitu banyak misalnya gaya hidup yang kini menjadi kebutuhan pokok contohlah kendaraan yang tentu menghasilkan polusi udara.
dengan adanya kebutuhan kebutuhan yang sifatnya tak terkendali maka di khawatirkan akan berdampak atau memicu terjadinya ketidak seimbangan ekologi.


Jelas melihat dari konsumsi masyarakat kota tersebut begitu parah, sebagai tugas berat bagi kita semua  bagaimana mencegah prilaku gaya hidup tersebut, atau minimal menurunkan kebiasaan gaya hidup kita sebagai masyarakat kota. Bukan berarti moderenitas kita singsingkan tetapi penghematan energi dan sumber daya alam, kebiasaan hidup ramah lingkungan, dan perhatian pada lingkungan harus kita mulai dari sekarang.


ucu_kesling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar