Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh....
Ada secoret sejarah yang tak bisa kulupakan pada perjuanganku
menuntut ilmu. melupakan hari ini tanggal 5 Juni 2012 adalah sesuatu yang sulit
aku lupakan. Sebab prestasiku mendaftar kuliah di Universitas Negeri telah
gugur dua kali. Yaitu waktu mendaftar S1 di tahun 2007 dan kini mendaftar S2
rejekipun belum ada. Atau bahasanya rejeki masih ditunda, sebab Insyallah saya akan berjuang lagi
seandainya masih ada penerimaan di tahun depannya 2013.
Sepertinya niatku sudah segunung,
juga ikhtiar dan doa seingatku sudah maksimal. Tapi kuyakin tuhan mempunyai
rencana yang indah dibalik semuanya karena menuntut ilmu bagiku adalah jihad,
jadi ada-ada saja pertolongan nantinya kita dapatkan seandainya benar nurani
yang berucap ingin menuntut ilmu dan mengamalkannya dijalan Agama.
Sebuah intrlopeksi diri akhirnya
kutemukan bahwa sebenarnya apa yang ingin kucari ketika gelar nanti telah
kusandang.???
Apakah aku terlena karena orang
tua ingin menyekolahkanku hingga tak kusadari tidak ada tujuan atas jalan
perjuangan dan pengamalan ilmu atas gelar nanti jika kelak kugenggam, hingga
akhirnya terhipnotislah aku Sepertinya jiwaku ini ingin terlihat pamer dengan
gelar nantinya. Astagafirullah.....
Jawaban ketidak lulusan ini
akhirnya kuterima baik-baik. Yah... seperti itulah mungkin nurani ini belum
niat mengamalkan dijalan Allah SWT, hanya sebatas niat ingin masuk kuliah di
sana dan berharap menyandang gelar S2 sambil berleha-leha atas nama mahasiswa
perogram pasca sarjana.
Aku tak pernah berharap ataupun
menuntut lebih atas nikmat yang diberikannya. Dan saya harus sadar serta
berlapang dada walaupun hari ini aku tak lulus, saya harus berterima kasih
kepada Allah. Bahwa aku diberi pelajaran hari ini, yaitu pelajaran yang sangat
luar biasa untuk aku renungkan. Juga aku harus bersyukur ikut daftar S2 saja
adalah hal yang luar biasa bagiku.
Dan akhir kata Saya mau mengatakan
hari ini adalah hari yang indah. Jikalau nanti ada orang
bercerita padaku tentang perjuangannya melanjutkan pendidikan magister, saya
juga dengan gagah akan mengisahkan kisahku padanya bahwa aku telah berjalan
bersama dua raksasa yang kuberi nama sabar dan ikhlas.
subhanallah merinding ka' baca tulisan ta' uchu...
BalasHapus