Selasa, Juni 05, 2012

Menuntut ilmu adalah jihad


Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh....



        Ada secoret sejarah  yang tak bisa kulupakan pada perjuanganku menuntut ilmu. melupakan hari ini tanggal 5 Juni 2012 adalah sesuatu yang sulit aku lupakan. Sebab prestasiku mendaftar kuliah di Universitas Negeri telah gugur dua kali. Yaitu waktu mendaftar S1 di tahun 2007 dan kini mendaftar S2 rejekipun belum ada. Atau bahasanya rejeki masih ditunda, sebab Insyallah saya akan berjuang lagi seandainya masih ada penerimaan di tahun depannya 2013.

Sepertinya niatku sudah segunung, juga ikhtiar dan doa seingatku sudah maksimal. Tapi kuyakin tuhan mempunyai rencana yang indah dibalik semuanya karena menuntut ilmu bagiku adalah jihad, jadi ada-ada saja pertolongan nantinya kita dapatkan seandainya benar nurani yang berucap ingin menuntut ilmu dan mengamalkannya dijalan Agama.

Sebuah intrlopeksi diri akhirnya kutemukan bahwa sebenarnya apa yang ingin kucari ketika gelar nanti telah kusandang.???
Apakah aku terlena karena orang tua ingin menyekolahkanku hingga tak kusadari tidak ada tujuan atas jalan perjuangan dan pengamalan ilmu atas gelar nanti jika kelak kugenggam, hingga akhirnya terhipnotislah aku Sepertinya jiwaku ini ingin terlihat pamer dengan gelar nantinya.  Astagafirullah.....
Jawaban ketidak lulusan ini akhirnya kuterima baik-baik. Yah... seperti itulah mungkin nurani ini belum niat mengamalkan dijalan Allah SWT, hanya sebatas niat ingin masuk kuliah di sana dan berharap menyandang gelar S2 sambil berleha-leha atas nama mahasiswa perogram pasca sarjana.

Aku tak pernah berharap ataupun menuntut lebih atas nikmat yang diberikannya. Dan saya harus sadar serta berlapang dada walaupun hari ini aku tak lulus, saya harus berterima kasih kepada Allah. Bahwa aku diberi pelajaran hari ini, yaitu pelajaran yang sangat luar biasa untuk aku renungkan. Juga aku harus bersyukur ikut daftar S2 saja adalah hal yang luar biasa bagiku.

Dan akhir kata Saya mau mengatakan hari ini adalah hari yang indah. Jikalau nanti ada orang bercerita padaku tentang perjuangannya melanjutkan pendidikan magister, saya juga dengan gagah akan mengisahkan kisahku padanya bahwa aku telah berjalan bersama dua raksasa yang kuberi nama sabar dan ikhlas.

1 komentar: