Senin, Juli 16, 2012

Ajaran Baru Seragam Baru 2012


Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh ...


Seragam Sekolah

Hore.....
Tahun ajaran baru menjadikan pemandangan didepan rumah juga riuh, karena segerombolan anak-anak sekolah Mulai SMP sampai SMA, dari sekolah yang berbeda-beda kumpul didepan rumah menunggu Pete-pete. Mereka sangat ribut sekali, memang dari kejauhan kulihat mereka saling membanggakan tas sekolah Sampai sepatu sekolahnya.

Baju mereka baru
Hmmm............... sepertinya bulan Juni lalu orang tua mereka yang PNS menghabiskan Gaji 13 nya untuk anak tersayang yang siap duduk dibangku sekolah. Begitu pula bagi siswa baru yang Orang tuanya keseharian bekerja sebagai wiraswasta. Namun anak petani juga tak mau kalah walaupun padinya belum disemai, mereka tak tanggung-tanggung mengocek tabungan dari hasil penjualan beras panen awal bulan januari lalu 2012.

Wah...... Sepertinya persoalan pendidikan adalah nomor satu bagi orang tua yang bekerja di semua kalangan. 

Minggu, Juli 15, 2012

Mau tong Laptop.



Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh ...

Barangkali anak sekolah sekarang tidak membutuhkan buku dan pulpen. Buku tulis dan pulpen mungkin dianggapnya sesuatu yang tak asik dijaman serba praktis. Kehadiran komputer / Laptop mengatasi problem kebutuhan primer anak anak sekolah.

Kami bertetangga tinggal disalah satu kampung yang letaknya 6 km dari kota kabupaten tepat dipinggir jalan poros Maros-Pangkep.  Fatimah sebut saja namanya Ima, dia sepupu satukaliku dari keluarga ibu. Sekarang ia kelas tiga SMA tapi setahuku dia baru saja belajar komputer tahun lalu, setelah ibunya mengabulkan janji membelikan laptop yang kerap ia jadikan masalah untuk mengatasi  tugas-tugas sekolahnya.

Kemarin setelah santai malam langsungku menuju beranda nonton TV keluarga. Kulihat salah seorang penyiar distasiun TV sedang mengudara, didepannya terlihat laptop yang mereknya tak nyentrik seperti merek laptop sepupuku. saya mengingat kembali bagaimana cara Fatima menyampaikan agresi nuraninya sebelum berhasil memboyong sebuah laptop berukuran 14 inci dari Mall MTC. 
Dan memperjelas ingatan itu ia pernah berkata padaku namun aku menerjemahkan kata-katanya yang pesannya seperti ini :
“Banyak cerita yang mesti kusampaikan kepada bunda tentang dosa teman teman sekolah yang kerap mengejekku kasihan mu tak punya laptop”.

Hmm..... Akhirnya sebongkah kata rengekannya itu ternyata menjadi doa yang manjur. Karena kebetulan juga lahan depan rumahnya dibayar pemerintah seharga 10 juta lebih. Lahan itu terkena pelebaran jalan provinsi. Tapi kutaksempat pikir kenapa uang pelebaran jalan milik tante tidak dibelikan lagi saja sawah sebagai ganti lahannya yang terjual itu, melainkan dibelikan laptop untuk anak bungsu kesayangannya. Juga heranku anak sekolah sekarang saling mengejek kalau tak punya sesuatu baru yang membuat nya keren begitulah saya menyebutnya. Biasanya waktu sekolah dulu saya merasa diri tak punya motor diantara teman-temanku yang punya motor, tapi temanku tak pernah mengejekku. Cukup saya merasa ingin juga begitu dan kusampaikan keluhanku pada ayah namun ayahku tak mau membelikanku karena setaunya lebih baik saya naik pete-pete.

Saya curiga kalau sebenarnya Fatimah tidak diejek oleh teman sekelasnya tapi ini adalah salah satu triknya untuk memuluskan rencanya guna mengantongi laptop ditas sekolahnya.